BONE, BB – Organisasi Kemahasiswaan asal Universitas Hasanuddin (Unhas) El-Hummasa, Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), di Gedung PGRI Bone Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang dihadiri oleh 10 Sekolah Menengah Atas dan Kejujuran di Kota Watampone tersebut berlangsung selama dua hari dimulai Jumat 17 Januari hingga Sabtu 18 Januari 2020.
Pada kesempatan itu, Kepala Kejaksaan Negeri Bone, DR. Eri Satriana menyampaikan materi tentang bagaimana generasi milenial dapat menjadi trend center bukan menjadi follower dalam menjemput Bonus Demografi pada tahun 2045.
“Saya mencoba mengedukasi teman-teman menjadi agent of change untuk menyongsong bonus demografi 2045. Karena mereka-mereka ini pasti akan muncul di 2045, dimana disana mulai tereduksi profesi-profesi dan itu yang harus mereka siapkan. Salah satunya pemanfaatan teknologi informasi, kemampuan intelektualitas dan kompetensi. Dan kalau mereka mampu, maka mereka akan menjadi trend center bukan jadi follower,” kata Eri Satriana saat ditemui Beritabersatu.com
Sementara, Anwar, Kabag Hukum yang mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Bone, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat diapresiasi, pasalnya kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah seperti memberi bantuan hukum kepada masyarakat miskin.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Bone sangat mengapresiasi kegiatan ini, melalu kegiatan ini adek-adek bisa mendapatkan informasi dari bawah sehingga hal itu bisa dikomunikasikan dengan Pemerintah Kabupaten sebagai bahan masukan. Kedua kegiatan ini sejalan dengan program Pemerintah Daerah yang dibuat dalam bentuk Peraturan Daerah tentang bantuan hukum bagi orang miskin. Dan kemungkinan adek-adek bisa jadi hakim perdamaian tingkat desa,” ujar Anwar.
Terpisah dengan Ketua Umum El-Hummasa, Rahmat Anugerah, mengakatan bahwa kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, karena tidak ada kaidah hukum yang dapat dipaksakan.
“Dan oleh itu kami melakukan latihan dasar kepemimpinan untuk menumbuh kembangkan kesadaran hukum masyarakat juga supaya melatih skill kepemimpinannya dan yang utama untuk mengabdi pada masyarakat. Dan kita akan jadikan ini sebagai pioneer untuk membangun masyarakat khususnya di Desa, karena kalau desa sudah sejahtera maka sejahteralah Indonesia,” ungkap Rahmat Anugerah
Saat ditanya mengapa memilih Bumi Arung Palakka sebagai daerah untuk melakukan pelatihan, dia mengatakan bahwa karena Kabupaten Bone merupakan Kabupaten terbesar di Sulawesi Selatan, dan juga tempat para pemberani.
“Kami memilih Kabupaten Bone untuk dijadikan sebagai tempat pelatihan karena Bone merupakan kota terbesar di Sulawesi Selatan dan diketahui sosok petarungnya. Bone juga merupakan kota kelahiran JK, dan pemberani maka harus diarahkan keberaniannya itu mengarah kepada pengabdian masyarakat desa,” tutupnya. (Iwan Taruna)