SAMARINDA, BB — Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim, Supriadi melakukan penandatanganan launching kampus sehat digelar di halaman Gedung Direktorat Poltekkes Kemenkes Kaltim Jalan Kurnia Makmur, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda.
Supriadi menuturkan Ini merupakan program Poltekkes Kementrian Kesehatan RI dan kemenkes Kalimantan Timu “Banyak kegiatan yang akan dilakukan Poltekkes Kemenkes Kaltim kaitannya dengan dicanangkan sebagai kampus sehat,” tuturnya.
Yakni mengoptimalkan program area zero tolerance, seperti merokok, konsumsi alkohol dan minuman keras, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, judi, kekerasan perundungan dan pelecehan seksual. Serta pelanggaran keselamatan di jalan, termasuk penggunaan helm saat berkendara.
Lanjut, pihaknya membuat area promosi kesehatan di beberapa titik kampus.Yaitu kampus A di Jalan Kurnia Makmur Samarinda. kampus B di Jalan Wolter Monginsidi Samarinda dan kampus C di Jalan MT Haryono Balikpapan, tepat di samping Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo.
Dilansir dari Pro,Kal. co, Adapun bahan materi promosinya antara lain health literacy atau kemelekan terhadap kesehatan, kesejahteraan dan kesehatan mental, interaksi sosial seperti kegiatan sosial kelompok mahasiswa. Lalu aktivitas fisik, pola makan sehat dan gizi seimbang, perilaku seksual yang aman dan work life balance, serta penuaan yang sehat.
“Program Kampus Sehat diharapkan dapat menggerakan sektor pendidikan berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia sehat. Termasuk terlibat langsung dalam upaya-upaya promotif dan preventif di lingkungan perguruan tinggi,” sebutnya.
Perguruan tinggi memiliki kebijakan untuk mendukung terbentuknya lingkungan yang bersih, sehat, dan aman. Dengan memiliki sistem pengelolaan sampah dan limbah yang baik, sarana dan prasarana yang memenuhi standar keamanan, kesehatan dan ramah disabilitas. Termasuk ada kantin sehat yang menyajikan menu sehat yang bervariasi.
“Terbentuknya peraturan direktur tentang kawasan tanpa rokok, alkohol, dan napza, serta kawasan bebas kekerasan. Adanya upaya deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) dan kesehatan jiwa yang dilakukan secara rutin dan berkala serta tidak lanjut terhadap hasil pemeriksaan. Ini juga sangat penting,” jelasnya.
Selain langkah-langkah tersebut, sebut Supriadi, dirinya selalu menggiatkan promosi kesehatan, baik secara langsung dalam acara-acara kemahasiswaan dan pengabdian masyarakat maupun melalui media KIE yang perlu dimaksimalkan.
“Menggiatkan aktivitas fisik melalui penjadwalan senam secara rutin, mendukung agar ada peregangan di antara jam perkuliahan dan upaya lainnya yang bisa dikembangkan oleh perguruan tinggi. Sesuai kemampuan dan sumber daya yang dimiliki juga sangat diperlukan agar perkuliahan menjadi hal menyenangkan bagi mahasiswa,” pungkasnya.