SINJAI, BB — Mungkin seperti ini lagu yang dilantunkan Almarhum Meggi Z dalam lagunya berjudul “Tajamnya Cinta”. Tentu jika hati yang tulus jika mencintai seseorang dan hubungan itu berjalan lalu berkhir dengan kata putus.
Entah apa yang terjadi dibenak sang pujangga. Kalau masih dapat dikendalikan mungkin sakitnya hati masih dapat terobati. Namun jika tidak, entah seseorang yang mengalaminya.
Mungkin seperti inilah dirasakan Almarhum Faisal (24), warga Lembanggogoso, Kelurahan Mannanti, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, pada Selasa (3/12/2019) malam.
Dari lirik sebuah lagu “Tajamnya Cinta” cukup mengingatkan bahwa manisnya cinta hanya membawa luka. Luka melebihi dari kematian.
Kalau dia telah tiada (mati), jasad katanya yang menangis bila lukanya belum terobati. Betapa sakitnya cerulit cinta itu.
Sempat Menghubungi Kekasihnya Sebelum Mengakhiri Hidupnya
Sebelum Faisal tewas, ia sempat menghubungi kekasihnya (Haryanti), yang jauh disana (Balikpapan), Provinsi Kalimantan Timur, mereka berkomunikasi dan terlibat cekcok.
Faisail menaruh curiga terhadap kekasihnya kala dirinya menghubungi ponsel kekasihnya, namun tak aktif. Dari sini hingga ia terlibat cekcok saat berkomunikasi.
Haryanti beralasan jika mematikan ponselnya karena sementara menghadapi mata kuliah. Meski begitu Faisal tak menerima alasan Haryanti, pasangan kekasih ini pun terlibat cekcok.
Bahkan Faisal dengan nada jika kekasihnya minta putus dirinya akan mengakhiri hidupnya lantaran ia tak tega jika Haryanti bersama dengan pria lain.
Pasangan kekasih ini pun yang terlibat cekcok lewat telepon, tiba-tiba ponsel Faisal mati. Haryanti pun cemas karena Faisal telah melontarkan nada yang begitu nekat. Takutnya ada yang terjadi pada diri Faisal.
Diketahui Meregang Nyawa, Saat Kekasihnya Minta Tolong ke Dua Orang Rekannya
Untuk mengetahui kondisi Faisal. Haryanti berinisiatif menghubungi rekan Faisal bernama Rahmat dan Arham yang tinggal tak jauh dari rumah Faisal. Kedua rekan korban pun menuju rumah Faisal setelah diarahkan oleh Haryanti.
Setiba Rahmat dan Arham dirumah Faisal. Alangkah kagetnya melihat Faisal dalam posisi teegantung. Mereka keduanya lalu menyampaikan warga, situasi pun geger. Kedua rekan korban bersama warga menyampaikan Kepala Lingkungan bernama Ambo Sakka.
Selanjutnya Kepala Lingkungan bersama warga bergerak ke Rumah Faisal dan mendapati Faisal telah meregang nyawa dengan cara gantung diri dalam posisi duduk baring tubuhnya dilantai ruangan dapur dengan leher tergantung terikat bekas tali pinggang yang menggantung dibalok atap rumah.
Salah seorang warga bernama Amsar kemudian mengevakuasi korban (Faisal), kemudian melepaskan lilitan tali ikat pinggang yang terjerat dileher korban.
Itu diungkapkan, Kasat Reksrim Polres Sinjai, AKP Noorman dari informasi yang diterimanya. Kata dia, petugas kepolisian yang tiba di TKP saat itu telah mengambil keterangan beberapa orang saksi.
“Kami telah mengambil keterangan beberapa orang saksi. Dari keterangan saksi menyebutkan bahwa korban tewas gantung diri lantaran diduga sakit hati. Tapi penyebabnya masih kami dalami lagi,” ungkap Kasat Reksrim, Rabu (4/12/2019). (Ismar)