SINJAI, BB — Wakil Bupati Sinjai Hj. Andi Kartini Ottong, hadiri Pelaksanaan Musyawarah Wilayah (MUSWIL) III Aliansi masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Sul-Sel, yang berlangsung di Dusun Karampuang, Kecamatan Bulupoddo, Senin (25/11)
Musywil dengan tema “Teguhkan Tekad, Perkokoh Kebersamaan, Wujudkan Masyarakat Adat di Sulsel yang berdaulat, Mandiri dan Bermartabat” yang dirangkaikan dengan Seminar Umum Urgensi Percepatan Pengakuan Kedaulatan Hak Masyarakat Adat di Sulsel, ini turut dihadiri Sekertaris Jendral AMAN, Para Forkopimda, Para OPD se Kab. Sinjai, Para Perwakilan Organisasi dan Mitra, Para Perwakilan Komunitas Adat se Sulwesi Selatan dan Sulwesi Barat.
Ketua Panitia, Wahyullah dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini merupakan kegiatan regional Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan gerakan masyarakat adat sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat pengakuan hak-hak masyarakat adat di Provinsi Sulsel.
“Tujuan lain dari kegiatan ini untuk mengkaji kembali kebijakan-kebijakan pemerintah baik yang berkontribusi langsung atau tidak terhadap upaya pengakuan hak-hak masyarakat adat dan merumuskan program kerja untuk para pengurus AMAN 5 tahun kedepan,” katanya.
Dewan AMAN, H. Mansyur Embas dalm sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua dimana AMAN ini merupakan Organisasi Adat terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan.
Sementara, Wabup Sinjai, Hj. Andi Kartini Ottong dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya dan penghargaan kepada seluruh jajaran aliansi Masyarakat Adat Nusantara yang telah memberikan kontribusi terhadap keberadaan serta pengembangan kesadaran masyarakat Kab. Sinjai terhadap kedaulatan dan kemandirian Masyarakat Adat.
“Semoga dengan kegiatan ini mampu menghadirkan kepengurusan yang lebih solid, lebih kuat serta lebih semangat untuk terus mendorong dan ikut berperan dalam mempertahankan tataran Masyarakat Adat yang ada dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,” Harap Wabup.
Sedangkan Staf Ahli Gubernur Sulsel, H. Mustari Soba, Saat membuka acara menyampaikan bahwa Prov. Sulsel merupakan wilayah yang terdapat keragaman suku, budaya, dan adat-istiadat yang berbeda-beda.
“Merawat nilai luhur budaya dan adat-istiadat ialah ibarat menjaga keberadaan indonesia, Hadirnya organisasi AMAN ini tentu dapat melakukan hal tersebut dimana AMAN hadir memperjuangkan hak-hak masyarakat adat,” tandasnya.
Adapun peserta yang hadir pada kegiatan ini berjumlah 148 Orang Perwakilan, diantaranya AMAN Toraya, Masedreng Pulu, Gowa, AMAN Sidrap, AMAN Sinjai, AMAN Maros, AMAN Majenne. (Ads)