Bentrokan di UNM, Selain Polisi Temukan Panah, Juga Menyita Peluru Kelereng

by Ardin
0 comments

MAKASSAR, BB — Dua kelompok Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) Parangtambung, kembali terlibat bentrok didalam kampus yang diduga antara fakultas seni dan bahasa, Kamis siang (21/11/2019)

Kedua kelompok saling serang menggunakan batu, panah serta senjata tajam lainnya, mereka saling kejar-kejaran didalam kampus. Akibatnya insiden ini tujuh Mahasiswa dikabarkan terluka setelah terkena panah (busur).

Aksi bentrokan keduanya pun terhenti, saat petugas kepolisian Polsek Tamalate, Polrestabes Makassar tiba dilokasi, mereka Mahasiswa pun lari kocar-kacir setelah polisi melepaskan gas air mata dan menghindari sergapan polisi.

Selanjutnya petugas kepolisian mengamankan lokasi serta melakukan penyisiran di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil penyisiran petugas kepolisian menemukan barang bukti yang diduga digunakan kedua kelompok berupa 25 batang panah (busur), 4 buah alat pelontarnya, satu bilah parang lengkap dengan sarungnya, satu batang besi, satu buah peluru sumpit serta puluhan biji kelereng.

Selain petugas kepolisian menemukan barang bukti, juga dengan cepat melarikan para korban yang terluka dari bentrokan itu.

Mereka masing-masing Irsanuddin (21), Ahmad (23), Nur Rasuli (20), ketiganya adalah Mahasiswa Fakultas Seni.

Kemudian Mahasiswa Fakultas Bahasa masing-masing bernama Ferdinan (21), Muslim Bayu Angga (19), Resky (23), dan Ilham (23)

Kapolsek Tamalate, Kompol Arifuddin Amiruddin kepada wartawan mengatakan, setelah pihak ya.mendapag informasi bentrokan dua kelompok Mahasiswa UNM Parangtambung dengan sigap tempat kejadian perkara (TKP)

“Kami yang tiba dilokasi mereka kedua kelompok yang bentrok langsung membubarkan diri, kemudian membawa tujuh orang korban yang terluka ke Rumah Sakit Haji, kemudian dua dari tujuh orang itu dipulangkan,” jelas Kapolsek.

Pihaknya juga mengaku fokus mengamankan lokasi disamping itu menyelidiki motif kedua kelompok terlibat bentrokan tersebut.

“Kami masih dalami motifnya. Untuk saat ini diduga salah satu dari kedua kelompok lebih dulu menyerang,” ungkapnya.

Akibat insiden itu juga terdapat sepuluh unit kendaraan mengalami kerusakan akibat lemparan.

Polisi juga mencatat sepuluh unit kendaraan motor dan mobil yang mengalami kerusakan body dan pecah kaca yakni, satu unit mobil Toyota Yaris warna merah hitam dengan nomor polisi DP 99 BD, satu unit mobil Daihatsu Grand Max dengan nomor polisi DD 8551 GC, satu unit motor Honda Beat Street warna putih dengan nomor polisi DD 3967 SL.

Selanjutnya, satu unit motor Honda scoopy dengan nomor polisi DD 2822 YQ, satu unit motor Yamaha MX 150 warna hitam merah dengan nomor polisi DD 2413 GY, satu unit motor Yamaha Mio J warna hitam merah dengan nomor Pol DP 2523 BA.

Kemudian, satu unit motor Yamaha Mio 125 warna hitam dengan nomor polisi DD 4542 CL, satu unit motor Honda Beat warna putih merah dengan nomor polisi DD 5357 KQ, satu unit motor Yamaha Mio z warna putih dengan nomor polisi DD 3464 GU dan satu unit motor Suzuki Nex II warna hitam dengan nomor polisi DD 6752 XX. (Ismar)

You may also like