Sekretariat Mapala UMI Dibakar, Ada Apa?

by Editor Muh. Asdar
0 comments

MAKASSAR, BB — Universitas Muslim Indonesia akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian dikalangan universitas yang ada di kota “DAENG” (Sebutan Makassar), Sulawesi Selatan. Setelah kasus meninggalnya mahasiswa asal Bone Andi Lolo (21).

Kini, Sekretariat MAPALA Umi diserang oleh ratusan orang  dan membakar di UKM Mapala. Kelompok OTK tersebut menyerang dan membakar alat-alat atau fasilitas di Sekret UKM Mapala.

Para pelaku menggunakan penutup muka,dan ada yang pakai helm. Massa masuk dari pintu dua UMI, dan menuju ke Sekretariat UKM Mapala, di sisi barat kampus UMI Jl Urip Sumoharjo. Beruntung dalam kejadian ini tidak ada yang menjadi korban, tapi kerusakan yang terjadi di Mapala dan Fakultas Hukum.

Terkait peristiwa tersebut, pihak kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar tidak meliburkan mahasiswanya, usai penyerangan kampus, Senin (18/11/2019) malam.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Rektor (WR) III UMI Prof Laode Husein, saat dia ditemui wartawan di ruang kerjanya, kampus UMI.

“Pihak rektorat tidak ada kebijakan untuk meliburkan ini, perkuliahan berjalan sesuai sedia kala,” ungkap Prof Laode Husein.

Dilansir dari Tribunnews, Terkait kerusakan akibat penyerangan itu kata Prof Laode, akan diselidiki dan akan dilakukan langkah-langkah oleh kepolisian.

“Intinya dari pihak kampus akan melakukan proses-proses administrasi, siapapun yang melanggar hukum akan ditindaklanjuti,” katanya

Sementara itu, soal identifikasi kelompok penyerangan UMI apakah dari mahasiswa UMI sendiri atau bukan, akan diidentifikasi.

Pasalnya, beberapa pekan yang lalu ada dua kelompok mahasiswa bertikai di UMI. Kemudian berlanjut, Selasa (12/11/2019) sore.

Dimana, pada Selasa petang itu kelompok oknum mahasiswa UMI melakukan aksi penyerangan di samping Fakultas Hukum.

Akibatnya, seorang mahasiswa, Andi Lolo (21) menjadi korban penyerangan itu dan menghembuskan nafas terakhir di RS Ibnu Sina.

Peristiwa penyerangan di UMI sore kemarin, ada sangkut pautnya ke arah itu. Tapi kemungkinannya hal itu sangat kecil.

Mungkin saja ada hubungannya tapi ini kejadian yang terpisah, intinya kita masih bersinergi dengan kepolisian,” jelas Laode. Kepolisian Polrestabes Makassar telah mengidentifikasi kejadian penyerangan yang terjadi pukul 15.45 Wita.

Hal tersebut diungkapkan Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono, saat ditemui tribun di dalam kampus UMI.

Massa yang diketahui berjumlah ratusan orang ini menyerang dan membakar di UKM Mapala. Penyisiran ini dilakukan di beberapa lokasi, seperti di samping gedung Auditorium Al Jibra dan sempat ke Fakultas Hukum.

Di Fakultas Hukum kata Yudhiawan, para OTK tersebut sempat merusak kaca-kaca jendela dan pintu yang berada di Fakultas.

“Mereka ini menggunakan penutup muka, ada yang pakai helm tapi sudah tahu siapa mereka, segera kita tangkap,” ungkapnya.

Diketahui, sekitar pukul 15.45 Wita sore, massa kurang lebih seratusan orang pakai penutup wajah menyerang kampus UMI.

Polisi kini masih melakukan penjagaan dan penyisiran dalam kampus UMI, agar mengantisipasi keamanan di sana.

Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengaku, kedua pelaku utama itu merupakan otak penyerangan di UMI.

“Dua orang inilah yang diduga merupakan otak yang rencanakan serangan ke UMI,” ungkapnya, Jumat (15/11/2019) petang.

Tim penyidik menyebutkan, telah mengantongi dua nama dan identitas dari aktor tersebut. Tapi penyidik masih melakukan penyelidikan.

Menurut hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Indratmoko menyebut motif penyerangan didasari atas dendam lama.

“Motifnya memang balas dendam, dari penyerangan minggu lalu cuma mereka tidak buat laporannya,” lanjut Indratmoko.

Ketiga tersangka itu, IR (20), SR (20) dan YD (19). Mereka terlibat pembunuhan satu mahasiswa, Andi Lolo (21), Selasa (12/11/2019).

Tiga tersangka dibekuk di tempat berbeda, seperti IR bersama SA di Makassar, dan YD di tempat persembunyian di wilayah Barru.

Sebelum menetapkan tiga tersangka, tim penyidik mengamankan dan memeriksa 15 mahasiswa. Tapi seteleh itu, 12 dipulangkan.

Pasca kejadian itu, pihak penyidik melakukan koordinasi ke pihak kampus UMI agar bisa mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.

Terpisah, Wakil Rektor (WR) III UMI Prof Laode Husein mengatakan, pihaknya telah metetapkan beberapa poin hasil rapat senat.

Seperti, membekukan UKM Mapala UMI, menyerahkan kasus ini langsung ke polisi, serta memecat mahasiswa yang terlibat.

“Ini adalah hasil keputusan berdasar pada rapat senat UMI, pembekuan dan hingga pemecatan,” tandasnya.

 

You may also like