TAKALAR, BB — Hari sudah berganti ke Minggu (17/11/2019), sekira pukul 24.05 WITA. Tiba-tiba saja di Dusun Katonokang, Desa Bontokanang, Kecamatan Galesong, Selatan, Kabupaten Takalar terdengar dua orang pria terlibat cekcok.
Warga mendengar suara itu pada ramai-ramai keluar mencari suara keributan itu. Setibanya melihat dua orang pria dalam kondisi terkapar bersimbah darah.
Selanjutnya warga menghubungi aparat kepolisian, tidak lama berselang petugas kepolisian tiba di TKP dipimpin Kanit Reskrim Polsek Galesong, Aipda Rusdiono, mereka petugas kepolisian mengamankan lokasi, selanjutnya mengumpulkan keterangan saksi-saksi, kemudian mengevakuasi kedua korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Takalar.
Kanit Reksrim Polsek Galesong, Aipda Rusdiono yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya saat menerima informasi adanya perkelahian mengakibatkan dua orang korban menderita luka akibat sabetan senjata tajam dengan sigap ke lokasi.
“Kami yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP), kemudian mengambil keterangan saksi, dan diketahui identitas korban bernama Kamaruddin Dg. Sija (41), dan Haeruddin Dg Sese, kedua korban dianiaya oleh terduga pelaku bernama Nasir Dg. Liwang bin Besemang Bella (60),” kata Kanit Reksrim.
Setelah kedua korban dan terduga pelaku telah teridentifikasi, selanjutnya kedua korban secepatnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Takalar untuk mendapat perawatan intensif lantaran kondisinya cukup kritis akibat menderita luka sayatan senjata tajam (Sajam).
“Kedua korban kondisinya memprihatinkan, lelaki Haeruddin Dg Sese kondisinya belum sadar, sementara Kamaruddin menderita luka pada bagian kepala kiri akibat sayatan senjata tajam, kemudian pelaku sudah diamankan,” beber Kanit Reksrim.
Menurut keterangan pelaku kata Kanit Reksrim bahwa saat itu dirinya sedang tidur di rumahnya, kemudian datanglah dua lelaki yakni korban Haeruddin dan Kamaruddin, keduanya datang memprovokasi warga.
“Kata pelaku saat kedua korban datang, mereka datang memprovokasi warga dengan nada kental makassarnya dengan nada menantang artinya. ‘Siapa yang berani disini” ungkap Kanit Reksrim menirukan nada pelaku.
Kedua korban dengan nada menantang warga yang berani menghadapinya sambil menggeber-geber gas motornya membuat pelaku keluar.
“Ketika pelaku keluar saat itulah terlibat cekcok dengan korban. Pelaku pun tersulut emosi sebilah parang yang digenggamnya langsung dihunuskan ketubuh kedua korban, mengakibatkan kedua korban langsung terkapar bersimbah darah. Kini pelaku sudah kami amankan sementara kedua korban belum kami mintai keterangannya sebab kondisinya masih kritis. Untuk sementara kami fokus dalam pengamanan lokasi untuk menghindari provokasi warga,” pungkas Kanit Reksrim. (Ismar)