Kisah Yusuf yang Ditolong SAdAP, Istrinya Meninggal Usai Melahirkan, Jenazahnya Dua Pekan Tertahan di Malaysia

by Ardin
0 comments

MAKASSAR, BB – Sungguh malang nasib bayi berusia 2 pekan di Makassar ini. Ia terpaksa diasuh oleh Ayahnya setelah Ibunya bernama Nurjannah (36), yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW) Malaysia meninggal dunia.

Bahkan jenazah ibunya (Nurjannah), sebelumnya dua pekan tertahan di Malaysia tepatnya di Rumah Sakit Serawak. Jenazah Nurjannah tertahan lantaran terjanggal ekonomi. Tak hanya itu Almarhumah (Nurjannah) dan suaminya (Yusuf) tidak ditemukan identitasnya di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia.

Beruntung seorang dermawan di Makassar yang merupakan balon Wali Kota Makassar Syarifuddin Dg Punna dan wakilnya Julia Nur setelah mendapat kabar dari keluarga Almarhumah langsung menghubungi pria bernama Adnan yang berada di Jakarta merupakan bawahan Syarifuddin Dg Punna untuk segera melakukan pengurusan jenazah Almarhumah Nurjannah agar segera di pulangkan ke Makassar.

Pengurusan untuk memulangkan jenazah Nurjannah pun berbuah hasil, hingga jenazahnya yang sebelumnya sudah dua pekan di Malaysia akhirnya tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi selatan diangkut kargo pesawat Lion Air, rute Pontianak-Makassar, pada Kamis malam (31/10/2019), sekira pukul 23.00 Wita.

Selanjutnya jenazah dibawah dirumah duka tepatnya di Jalan Butta-butta caddi, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, setibanya pada Jumat Dini hari Jumat (1/11/2019) sekira pukul 23.05 Wita. Isak tangis keluarga pun pecah. Bunda Ela tetangga Almarhumah menyemangati keluarga duka dan berhasil menghipnotis para pelayak yang datang dari penjuru Kota Makassar.

Menurut Adnan bahwa dalam pengurusan jenazah Nurjannah membutuhkan waktu cukup lama, jarak tempuhnya dari Bandara Pontianak ke Rumah Sakit Serawak Malaysia itu sekitar 19 jam.

“Ada sekitar dua hari dua malam perjalanan untuk menjemput jenazah Nurjannah. Jenazah kami jemput dari Rumah Sakit Serawak Malaysia setelah melakukan pengusurusannya di keduataan besar Indonesia di Malaysia, kemudian jenazah dibawah ke bandara Pontianak yang selanjutnya diterbangkan ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar,” beber Adnan, Minggu (3/11/2019)

Balon Wali Kota Syaripuddin Dg Punna yang didampingi Julia Nur mengungkapkan, bahwa jenazah Almarhumah Nurjannah yang sudah dua pekan di Malaysia. Kabar yang diterimanya membuat dirinya miris, sehingga mengarahkan bawahannya yakni Adnan.

“Jadi kabarnya itu Almarhumah meninggal setelah melahirkan. Dia usai melahirkan putranya. Tapi ari-arinya belum keluar karena ketubannya belum pecah. Setelah bayi-nya lahir dan selamat tak lama kemudian Almarhumah Nurjannah meninggal dunia dan saat itulah suaminya kebingugan. Dia menghubungi keluarganya di Makasaar tentang yang dialaminya hingga informasi itu sampai ke kami. Alhamdulillah jenazah Almarhum akhirnya berhasil kami pulangkan di Makassar,” pungkasnya.

Sekedar diketahui bahwa Nurjannah, adalah masyarakat kurang mampu, rumah yang dihuni orangtuanya di Jalan Butta-butta Caddi, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo rumah panggung berukuran 3×6 meter.

Sedikit ada kendala saat jenazah Almarhumah (Nurjannah), hendak di masukkan ke dalam rumahnya lantaran pintu rumahnya cukup sempit.

Peti jenazah Almarhumah setelah ditandu kemudian hendak dimasukkan ke dalam rumahnya mereka yang menandu jenazah Almarhumah dengan tepaksa menandu dengan cara berjongkok. (**)

You may also like