Perantau Asal Luwu Jadikan Warkop Sebagai Tempat Berdiskusi

0 comments

MOROWALI, BB — Sesama anak perantau memang harus saling mengasihi dan saling membantu dalam keadaan apapun, apalagi kalau berasal dari daerah yang sama.

Agar tetap menjaga dan menjalin silaturahmi antara perantau. Para perantau asal Luwu, hampir setiap bulannya mengagendakan dan berkumpul sesama perantau di Kabupaten Morowali.

Biasanya, para perantau ini memilih Warkop sebagai tempat untuk bercumbu ria, berdiskusi dan bercerita. Karena warkop adalah tempat yang menyenangkan.

Kali ini kami Berkumpul di Warkop klasik the Stones coffee Desa Keurea, Kecamatan Bahodopi. Jum’at, (1/11/2019)

Andi Muhammad Arifin Mengatakan bahwa berkumpul sesama anak daerah anak Luwu ada hal yang menarik, selain kita bercerita tentang keadaan di perantauan, juga tidak terlepas berbicara tentang daerah Tanah Luwu saat ini,

“Berkumpul dengan sesama perantau merupakan hal yang menarik, selain berkumpul juga berdiskusi tentang tanah Luwu,” ungkap Arifin.

Lanjut, dia kami kadang kala berkumpul dan berpindah- pindah tempat demi terciptanya suasana nyaman.

Rahman juga menambahkan bahwa seperti beginilah kami di perantauan menjaga keharmonisan salah satunya untuk berkumpul di Warkop.

Begitupun yang di sampaikan saudara Bujang asal Jawa Timur menegaskan bahwa dirinya mengakui, teman-teman asal tanah Luwu Sulawesi Selatan di saat di temani merantau sangat baik dan santun.

Sementara dari pihak Pengelola Warkop Stones Ilyas mengucapkan ucapan terima kasih atas kunjungan saudara- saudara untuk memilih tempat kami, sebagai ajang silaturahmi.

“kami memang warkop sederhana tapi boleh di kata salah satu warkop terklasik di Bahodopi bahkan di Kabupaten Morowali,” tutup Ilyas. (Rahman)

You may also like