SINJAI, BB — Stunting adalah masalah besar di dunia bahkan di Indonesia. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai, kasus stunting tahun 2018 di Bumi Panrita Kitta, berada di urutan ke delapan di tingkat Sulawesi Selatan (Sulsel).
Peringkat itu, jauh lebih baik atau menurun dari posisi kedua kasus stunting di Sulsel pada tahun 2017, sebab kasus stunting menjadi perhatian serius Dinkes Sinjai beberapa tahun terakhir.
Hal ini juga lah yang mendasari kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Sinjai, melalui Workshop Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting digelar Dinkes Sinjai di Aula Hotel Srikandi Jalan Gunung Lompobattang, Rabu (29/10/19)
Workhsop yang berlangsung selama tiga hari tersebut menghadirkan narasumber dari Dinkes Provinsi Sulsel, Kepala Bidang Bina Kesehatan masyarakat, H. Muh. Husni Tamrin, Kepala Dinkes Sinjai dr Andi Suryanto Asapa, Guru besar pasca sarjana Unhas, Prof Dr Veni Hadju, Kabid Pemerintah Sosial dan Budaya Bappeda Bone, Hj Syamsidar serta Tenaga ahli penurunan stunting Bappenas, Andi Irfanji.
Pengelola gizi, Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Sinjai, Intan Permatasari menuturkan Workhsop ini untuk menganilis situasi dan pemetaan penentuan daerah atau lokus stunting di Kabupaten Sinjai l
“Jadi ini sekaligus penggalangan komitmen lintas program dan lintas sektor dalam penanggulangan stunting di Kabupaten Sinjai Tahun 2019,” katanya.
Sementara itu, Bupati Sinjai yang diwakili Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setdakab Sinjai dr Hj Nikmat B Situru, menyambut baik kegiatan ini.
“Pemkab Sinjai tentu menyambut baik kegiatan ini, untuk mencegah stunting yang belakangan ini viral, semoga melalui kegiatan ini bisa menekan bahkan menurunkan lagi angka stunting di Sinjai”, harapnya.
Workhsop tersebut dihadiri lintas sektor, para Camat, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sinjai, serta staf lingkup Dinkes Sinjai.
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh kembang anak balita, akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
Secara fisik, kondisi stunting dapat dilihat dari pertumbuhan tinggi badan per umur yang tidak sesuai dengan standar pertumbuhan yang seharusnya. (ads)