Sinjai Geram Minta Disperindag Tertibkan Pertamini

by redaksi
0 comments

SINJAI, BB — Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menjadi kebutuhan setiap kendaraan roda dua mapun roda empat menuai keluhan dari sejumlah warga Sinjai, terutama BBM jenis Premium.

Pasalnya, setiap hari sejumlah kendaraan harus mengantri untuk mendapatkan BBM subsidi tersebut, malahan hingga tengah malam pun kendaraan masih berjejer, bahkan adapula yang rela menunggu kedatangan mobil tangki Pertamina dengan harapan bisa mendapatkan premium tersebut.

Kehadiran Pertamini pun dinilai menjadi salah satu dampak kelangkaan BBM Premium dikarenakan kuota yang disiapkan di sejumlah kabupaten khususnya di Panrita kitta, harus teralokasi kesebagian Pertamini yang dibuat para pengusaha ditepi jalan.

Presidium Sinjai Geram, Awaluddin yang ditemui, sabtu (24/8/19) malam disalah satu warkop, mengatakan pertamini yang ada di tepi jalan sebenarnya tidak teregistrasi atau ilegal, sehingga SPBU yang ada di Sinjai keteteran dan kewalahan memenuhi permintaan.

“Pertamini ini sebenarnya bermanfaat, tapi masih ada yang ilegal dikarenakan tidak punya izin sehingga harus ditertibkan dan diambil jalan tengahnya. Nanti pengaturannya akan masuk ke beleid (distribusi BBM lewat sub-penyalur),” ungkapnya.

Dijelaskan Awal, jika beleid itu nantinya tidak hanya mengatur standarisasi operasional pengecer, namun juga mengatur standar keselamatan dan legalitas badan usaha sub-penyalur. Dengan kata lain, nantinya badan usaha seperti Pertamini bisa menjadi badan usaha resmi asal mengikuti standarisasi pemerintah.

“Seharusnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sinjai harus peka dan cepat merespon permasalahan yang dihadapi warga agar tidak berlarut-larut. Apalagi dengan menjamurnya Pertamini atau pengecer yang ilegal di Sinjai, maka ini berpotensi terjadi penimbunan dimana-mana. Akibatnya masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan BBM premium, seperti beberapa hari belakangan ini,” jelasnya.

Olehnya itu, pihaknya berharap agar pemerintah pro aktif dan responsif dalam menyikapi dan mengakomodir Pertamini yang ada di Sinjai, sehingga keberadaan Pertamini bisa turut membantu masyarakat dengan membuat regulasi yang bisa mengatur keberadaan pertamini.

“Jadi sekali lagi harap Pemerintah daerah khususnya dinas terkait agar responsif dengan kebutuhan masyarakat sehingga fenomena yang terjadi di Sinjai bisa teratasi dengan cepat serta menghindari terjadinya kelangkaan di SPBU,” Kuncinya. (Asrianto)

Editor : Muh. Asdar

You may also like