GOWA, BB – Sungguh malang nasib seorang anak berumur 13 tahun ini yang ingin melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu berakhir kandas lantaran impiannya tak tercapai.
Dia adalah Bunga Citra Dewi (13) warga Jalan Swadaya Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan ini dinyatakan tak diterima di SMP Negeri 1 Sungguminasa. Diketahui jarak tempat tinggal Bunga dengan sekolah tersebut hanya 600 Meter.
Dibalik ketidak lulusannya di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini, Bunga yang didampingi sang ibu, Daeng Baji (49) tak kuasa menahan kesedihan lantaran impian anaknya belum bisa tercapai dan rasa keinginan bersekolah terus ada dihati putrinya.
“Padahal mau sekali sekolah kasian Pak, saya juga tidak tau kenapa anakku (bunga) bisanya tidak lulus. Bahwkan banyak yang lulus orang yang jauh tempat tinggalnya,” kata Daeng Baji sambil menangsaat ditemui awak media, Rabu (17/7) kemarin.
Diketahui, Putri bungsu dari lima bersaudara ini dinyatakan tidak diterima oleh SMPN 1 Sungguminasa usai mendaftarkan diri melalui sonasi dan Perempuan kelahiran Gowa, 20 Mei 2006 ini tak henti-hentinya menitikkan air mata ketika hari pertama sekolah tiba.
Ketika teman-teman sebayanya mengikuti proses belajar mengajar di kelas, lainnya dengan Bunga. Ia yang telah mengenakan seragam putih biru hanya bisa berbaring di rumahnya dan sempat ikut upacara bendera layaknya siswidihari pertama masuk sekolah.
“Saat tidak lulus Bunga menangis terus di rumah, tidak mau keluar, di dalam rumah terus menangis,” ungkap Daeng Baji yang matanya berkaca-kaca.
Daeng Baji kini bingung dengan masa depan putrinya yang belum mendapatkan sekolah. Padahal ia memiliki impian untuk melihat anaknya menjadi dokter.
“Saya ini orang miskin kasihan dan hanya dinafkahi oleh anak saya dan tidak punya kerjaan, saya hanya IRT. Bapaknya sudah meninggal, saya hanya mau lihat anak saya sekolah,” imbuh Daeng Baji.
Seragam sekolah itu ia beli dari uang kiriman kakak Bunga yang bekerja sebagai tukang Batu di Tanah Toraja. “Kakaknya kirimkan uang, dia mau lihat adiknya bersekolah,” lanjutnya.
Diketahui, sehari sebelum hari pertama sekolah, Hasma telah membelikan seragam dan peralatan sekolah untuk putrinya.
Mulai dari baju putih, rok, sepatu, ransel, hingga buku-buku. Ia juga telah menjahitkan logo SMPN 1 Sungguminasa di lengan kanan baju putrinya. (Arya)
Editor : Muh. Asdar