SINJAI, BB — Hanya sehari kabar beredar Nenek Dang Ngai yang mengaku diusir anaknya hingga berjalan ke Kabupaten Sinjai mencari anak perempuannya bernama Ani.
Akhirnya, anaknya setelah mengetahui keberadaan Ibunya ia bergegas ke Kabupaten Sinjai, setibanya. Pria yang berdomisili di Panggentungan, Kabupaten Gowa itu pun dengan mengendarai mobil kemudian menghentikan mobilnya di depan rumah singgah Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Sinjai, Selasa (9/7/2019)
Dari balik pintu mobil. Pria itu tampak berpakaian rapi lalu mengetuk pintu. Dia diterima langsung oleh Staf rumah Singgah, Kamrayani. Kepada Kamrayani pria itu menyebutkan identitasnya bernama Andi Akbar. Maksud dan tujuannya tak lain mengaku bahwa dirinya anak dari Nenek Daeng Ngai.
Kamrayani sebelum menyerahkan wanita lansia itu. Lebih dulu mengintrogasi Andi Akbar, untuk mengetahui pasti penyebab ibunya meninggalkan rumah di Panggentungan, Kabupaten Gowa.
Kendati Andi Akbar menceritakan bahwa ibunya meninggalkan rumahnya tanpa diketahui oleh dirinya. Bahkan, semenjak ibunya meninggalkan rumah hampir dua pekan (11 hari), dirinya telah menyusuri Kabupaten Gowa.
“Sudah sebelas hari ibu saya meninggalkan rumah. Ia minggat tanpa sebab. Dan kami tak pernah mengusirnya. Berdosalah diriku ini sebagai anak, mengusir orang tuaku sendiri. Apalagi saya tahu hukumnya itu. Makanya setelah saya tahu jika ibuku ditemukan oleh Kapolsek Sinjai Barat. Perasaanku pun langsung tenang. Sungguh Allah itu Maha penyayang, karena ibuku ditemukan orang yang cukup penyanyang. Mana lagi seorang perwira polisi,” ujar Andi Akbar.
Menurut Akbar hampir dua pekan ibunya minggat. Dirinya tak pernah tenang. Bahkan, perasaannya cukup lemas, sesekali air matanya terjatuh memikirkannya, seraya berdoa agar ibunya dalam lindungan sang halid.
“Saya sadar sebagai anak. Dan memikirkan terus kedaan ibuku. Berkatalah dalam hatiku. Apakah dibepergian ibuku itu. Ia makan dan beratap. Tapi Alhamdulillah orang yang mungkin mengasihani ibuku saat diperjalanannya mereka itu adalah orang-orang yang dermawan. Saya pribadi berhutang jasa,” tutur Andi Akbar dengan mata berkaca-kaca.
Terlebih lagi kata Andi Akbar yang ia terakhir ketahui jika ibunya ditemukan oleh Kapolsek Sinjai Barat, AKP Kasri yang memperlakukan ibunya seperti ibunya sendiri.
“Jujur saya salut sama Kapolsek. Itu pukulan bagi saya. Dan saya akan memperhatikan ibuku yang memang sangat membutuhkan sentuhan seperti dilakukan Kapolsek. Tapi Alhamdulillah saya terlahir dari ibuku. Dan tidak pernah mengusirnya. Ia minggat karena kondisinya pikun dan terlepas dari pengawasan kami,” kata Andi Akbar.
Lebih lanjut Andi Akbar mengungkapkan, bahwa sebelum-sebelumnya ibunya kerap minta diantar ke rumah keluarganya yang lain. Dan itu harus dituruti.
“Kalau minta di antar ke rumah keluarga yang lain lalu tidak dituruti. Ibu saya geram. Jadi mau tidak mau kami mengantarnya. Karena kami juga tahu kalau orang tua itu butuh kenyamanan, ketenangan. Hanya saja sampai terjadi ia minggat karena kami keluarga lengah hingga lepas dari pengawasan,” ungkapnya
Andi Akbar menuturkan jika pihaknya tak bisa banyak berkata-kata lantaran ibunya ditemukan dalam kondisi sehat dan semua yang pernah berbuat pada ibunya semasa diperjalananya merupakan hutan jasa baginya.
“Terima kasih warga Sinjai yang pernah berbuat pada ibu saya. Terima kasih Pak Kapolsek Sinjai Barat yang telah merawat ibu saya. Terimasih Dinsos Sinjai. Kalian sungguh orang yang dermawan. Saya pribadi tak bisa banyak berkata-kata. Semoga Allah SWT. Selalu melindungi kalian,” ketusnya.
Pihak Dinsos selanjutnya mempertemukan Andi Akbar dengan Ibunya. Alangkah bahagianya Andi Akbar. Ia langsung memeluk ibunya. Isak tangis pun pecah, kerabatnya yang turut hadir, serta penghuni rumah Singgah Dinsos, mereka pun tak kuasa menahan air matanya menetes.
Edito : Arjuna Sakti