KONAWE UTARA,BB — Akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari yang lalu di Sulawesi Tenggara mengakibatkan beberapa Kabupaten/Kota terendam banjir terutama di Kabupaten Konawe Utara.
Ini karena 3 sungai meluap yakni Sungai Lalindu, Wadolo dan Wadambali.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menambah libur untuk SMA dan SMK yang yang terdampak akibat banjir yang melanda daerah itu sejak 2 Juni 2019.
“Untuk sementara waktu, SMA dan SMK di Konawe Utara yang masih terendam air diliburkan atau tidak ada aktivitas,” kata plt Kepala Dikbud Sultra, Asrun Lio, di Kendari, Senin.
Ia belum menyebutkan, sampai kapan aktivitas di sekolah tersebut akan dimulai karena kondisi saat ini masih banjir dan sekolah itu susah diakses karena banyak rumah warga juga yang terendam dan warganya masih mengungsi.
“Untuk sementara waktu, sekolah yang terendam air diliburkan karena keadaan alam yang belum memungkinkan. Kita lihat sampai keadaan normal baru aktiivtas dimulai,” katanya.
Disebutkan, SMA dan SMK yang terendam banjir di Konawe Utara yakni SMKN 1 Molawe, SMKN 1 Andowia dan SMAN 1 Oheo.
Sedangkan sekolah yang terputus akses dari beberapa daserah disekitarnya adalah SMAN 1 Oheo, SMAN 1 Wiwirano, SMAN 1 Landawe, SMAN 1 Wiwirano, SMAN 1 Langgikima, dan SMKN 1 Langgikima.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara, menyebutkan bahwa titik lokasi banjir di daerah itu terus meluas hingga saat ini mencapai 13 desa.
Dikatakan, 13 titik yang terendam banjir yakni di Desa Tambakua, Langgiwo, Polora Indah, Sabandete, Mopute, Longeo, Tapuwatu, Walalindu, Alawanggudu, Puuwanggudu, Labungga, Laronanga dan Kelurahan Lino Moio.
Ke 13 desa tersebut berada di Kecamatan Langgikima, Asera, Oheo, Landawe, Wiwirano, dan Andowia
Editor: Muh. Asdar