Ketika Gereja Adakan Buka Bersama

0 comments

BOGOR,BB — Bulan suci ramadan merupakan bulan yang sangat ditunggu oleh kalangan ummat islam, selain bulan menghapus dosa bulan ramadhan juga merupakan bulan berbagi antar agama islam dan non islam.

Seperti halnya yang dilakukan oleh pengurus GPIB Zebaot Bogor (non muslim) berbagi kasih dengan umat muslim yang sedang berbuka puasa.

Acara bukber di Gedung Serba Guna (GSG) 2 lantai 1 gedung gereja yang berada tepat di pintu 3 Istana Bogor, Jawa Barat ini berlangsung Senin (27/5/2019).

“Kegiatan buka puasa bersamaini dengan tujuan berbagi kebahagian dalam bulan suci. Ini tidak hanya sekedar silahturami dan makan bersama, tapi lebih dari itu, kami dari gereja ingin adanya suatu kesatuan yang harmonis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, ” kata Pendeta Omik Kaharudin Sth, Ketua PHMJ (pengurus harian majelis jemaat) GPIB Zebaot Bogor.

Sambil menunggu waktu untuk berbuka puasa, para peserta yang hadir melakukan pembicaraan ringan seputar Kota Bogor.

“Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kegiatan rutin GPIB Zebaot. Kami dari gereja ingin adanya kedekatan dengan masyarakat khususnya kepada saudara kita yang beragama muslim,”ujar Pendeta Omik

Pada acara ini gereja mengundang tokoh agama di Kota Bogor. Hadir MUI Kota Bogor, Muhamadiyah, NU, Basolia, FKUB, Danrem, Kodim, Kapolresta Bogor Kota, Walikota Bogor, rumah tangga istana Bogor, DKM Istana Bogor, lurah Paledang, Ketua RT dan RW Paledang, Kesbangpol, Kejaksaan dan PN Kota Bogor serta kalangan akademisi.

Kuliah tujuh menit sebelum berbuka puasa. Acara lalu dilanjutkan dengan salat magrib, buka puasa bersama dan foto bersama.

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto diwakili Kepala Kesbangpol, Dadang Suriatna menegaskan, Kota Bogor menurut penilaian masih rendah toleransi beragamanya. Padahal faktanya selama ini sudah berjalan baik. Kedepan perbedaan dirangkai akan jadi suatu keindahan.

“Dari dulu Kota Bogor sudah berjalan toleransi beragama. Kedepan harus berbagi dan bersama dalam kekeluargaan yang berpijak pada budaya Kota Bogor,”kata Dadang.

“Terakhir usai Pileg dan Pilpres, warga Kota Bogor harus tetap bersatu. Jangan mau terprovokasi oleh issu-issu hoax yang tak bertanggungjawab,” katanya.

Auladi Rahman dari MUI Kota Bogor mengatakan, di Kota Bogor tidak ada warganya yang ribut tentang agama.

Kenapa?, karena ini sudah diajarkan pendahulu kita yang telah mengajarkan toleransi saling menghargai semua umat beragama.

“Umat harus saling menghargai satu sama yang lain. Kerukunan ini harus terus dipertahankan, agar anak cucu kita hidup senang di masa yang akan datang,”kata Rahman.

Cecep Kosmara dari rumah tangga istana Bogor menyambut baik acara ini.

Sementara Danrem 062 Surya Kancana (SK) Bogor, Kol Inf Novi Helmy P sangat mengapresiasi acara yang di gagas GPIB Zebaot.Apalagi acara buka puasa ini juga menghadirkan marawis. Ini luar biasa toleransinya.

“Inilah toleransi yang sesungguhnya. Kita harus bersatu untuk Indonesia walau berbeda keyakinan,”kata Kol Helmy yang didampingi Letkol Sujiwo, Dandim 0606 Kota Bogor.

Pada acara buka puasa bersama ini juga gereja membagikan bingkisan bagi empat karyawannya yang beragama Islam.

Bingkisan diserahkan oleh Danrem 061 SK dan Kepala Kesbangpol.

Sumber: http://poskotanews.com/

Editor: Muh. Asdar

You may also like