BOGOR,BB — Bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasution, Institut Pertanian Bogor, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia menggelar Kongres Kebangkitan Mahasiswa, 18-19 Mei 2019.
Kongres tersebut dihadiri oleh 115 perwakilan Mahasiswa dari 46 perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia.
Dalam keputusannya, BEM SI memandang perlunya kebijakan data satu pintu untuk memperjelas pendataan korban atas tragedi kemanusiaan pemilu serentak, yang telah memakan lebih dari 500 orang meninggal dunia.
“Dalam rangka menyampaikan tuntutan ini, Aliansi BEM Seluruh Indonesia menyeru kepada seluruh mahasiswa untuk turun pada “Aksi kemanusiaan” di Gedung DPR pada tanggal 20 Mei 2019 (Hari ini) Sudah saatnya kita bersatu atas nama kemanusiaan tanpa memandang kelompok atau golongan,” kata kata Koordinator Pusat BEM SI, Muhammad Nurdiyansyah dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnalislam.com.
Aliansi BEM Seluruh Indonesia juga mendesak pemerintah untuk membentuk tim yang bertugas mengevaluasi pemilu dari perspektif kesehatan sebagai pertimbangan pelaksanaan pemilu selanjutnya.
“Aliansi BEM Seluruh Indonesia mengajak setiap elemen untuk melaporkan secara hukum apabila terdapat bukti pelanggaran hukum dibalik meninggalnya perangkat pemilu dan menyerukan agar kasus ini tidak dipolitisasi,” pungkasnya.
Sumber: Jurnalislam.com
Editor: Muh. Asdar