Dikunjungi Pihak Investor, Ketua DPC SPN Morowali Curhat Soal Masalah yang Dihadapi Para Buruh

by redaksi
0 comments

MOROWALI, BB — Ketua Serikat Pekerja Nasional DPC Kabupaten Morowali di kunjungi Investor Perusahaan Asal Perancis. Pertemuan tersebut di laksanakan di Cafe Puncak, Bahodopi, Kabupaten Morowali, pada rabu (15/5/2019) malam.

Kedatangan Investor perusahaan Perancis yang di wakili oleh perwakilan dari Jakarta ini tidak terlepas dari ketenagakerjaan yang ada di lokasi Perusahaan berbasis shemelter Logam.

Misba yang merupakan perwakilan investor barat yang jauh datang dari Jakarta guna untuk mendapatkan informasi langsung masalah pekerja yang ada di Kawasan IMIP.

“Jadi maksud kedatangan kami ke Morowali tidak terlepas untuk mengkaji Masalah- masalah yang ada di Kawasan IMIP, apalagi kami adalah salah satu investor juga di dalam di HM Jaya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPC SPN Kab. Morowali, Katsaing mengatakan bahwa pihaknya ditempat itu bekerja banyak hal, yang harus dan perlu di perhatikan seperti misalnya, Penerapan Sistem K3, yang dinilai bahwa sistem keselamatan dan kesehatan kerja di kawasan PT. IMIP masih sangat rendah, Terbukti banyak kasus-kasus kecelakaan yang terjadi setiap saat. Kemudian Masalah Transportasi, Ini juga menjadi hambatan para buruh dalam bekerja setiap harinya.

“Bayangkan saja, Untuk masuk lokasi kita terbuang waktu di jalan bisa habis sekitar dua jam perjalanan untuk tembus ke lokasi kerja dari masing-masing depertemen,” katanya.

Selain itu lanjut Katsaing, Masalah Gizi, dimana seharusnya perusahan sebesar IMIP ini harus mampu memberikan kalori yang cukup kepada pekerjanya, dan ketidak Profesionalan manajemen terhadap penempatan kerja.

“Contohnya di kantor banyak lulusan SMA bisa jadi admin, sementara lulusan SI jadi Crue bahkan jadi tukang sapu. Ini masalah besar sebenarnya terhadap pekerja,” bebernya.

Selain itu kata Katsaing lagi, Adanya pembiaran, Disiplin kerja yang tidak teratur, baik karyawan Cina maupun Indonesia kadang pekerjaan sama sekali tidak ada, hanya setor muka saja, ini juga masalah yang dapat menimbulkan kerugian terhadap perusahaan. Kemudian Fasilitas Kesehatan, di IMIP hanya memiliki Klinik, padahal Karyawan sudah terbilang banyak, untuk melayani karyawan yang sedang sakit perugas kewalahan, selain Dokter- Dokter hanya berstatus dokter umum saja, juga masih belum di dukung fasilitas yang memadai. Di sisi lain juga keberadaan perusahan Di Bahodopi, dampak sangat terasa pencemaran udara, pencemaran laut baik berbahan kimia maupun banyak Plastik yang hamburan. Ini juga perlu investor perhatikan untuk sisi amdalnya.

“Kami berharap kepada Investor, utamanya HM Jaya yang salah satu investor di kawasan IMIP, bisa memberikan contoh kepada perusahaan lainnya, sehingga kedepan pelan-pelan akan ada perubahan, utamanya pelayanan dan Hak – hak karyawan guna mendukung produktivitas yg lebih meningkat,” tandasnya. (Rahman)

Editor : Muh. Asdar

You may also like