PAREPARE, BB — Ketua Perwakilan Lembaga Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI) Kota Parepare, Suaib, angkat bicara terkait hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelangkaan gas 3 kg khususnya di Kota Parepare.
Menurutnya bahwa kelangkaan Gas 3 Kg itu terjadi karena beberapa faktor diantaranya, Pelaksaan pergub tentang Pelarangan PNS, Perhotelan, dan Pabrik Produksi tidak maksimal, kemudian Pemberian kewenangan dari Pertamina kepada Agen untuk penyaluran gas tabung 3kg, dan Pemberian kewenagan ke Agen dalam hal penyaluran gas khususnya gas 3 kg menjadi penyebab utama kelangkaan, sebab Agen dapat membuka pangkalan dibeberapa daerah sekitar, misalkan 1 Agen buka pangkalan 160, Maka 3 Agen x 160 pangkalan = 480 Pangkalan. Jadi 480 Pangkalan x 30 tabung gas 3kg = 14.400 tabung/hari yang harus di salurkan atau diantar kepangkalan.
Selanjutnya kata Suaib, Pangkalan didaerah cendrung lebih tinggi harga jualnya, hal itu diduga karena harga pembelian pangkalan bisa naik dari harga Rp.15.500 bisa lebih karena permintaan lebih banyak kadang harga jual Rp.25rb s/d Rp.35rb, dan Dugaan keras para sopir juga menjual di saat pengantaran.
“Dalam hal ini Maka yang kita harapkan kepada Pemkot Parepare untuk dapat mengatasi semua itu dengan cara Membuat kartu penerima manfaat sesuai jumlah warga miskin di Kota Parepare,” jelas Suaib, jumat (10/5/2019)
Lebih lanjut, Suaib, menjelaskan sesuai yang disampaikan oleh beberapa sumber termasuk dari Dinas Sosial, dan Bapeda, beberapa waktu yang lalu bahwa data warga miskin di Kota Parepare ada 13000an. Selanjutnya, kelangkaan ini tidak akan terjadi sebab PT Luwu Raya, setiap harinya melayani pengisian tabung khusus jatah Kota Parepare bahkan tidak pernah di kurangi kalau tidak salah 5600 tabung gas 3kg perhari.
“Bayankan saja, 5600×25 hari kerja = 140.000 sedangkan data miskin 13.000an.vDan ini tentu sangat melelahkan bila berpuasa mau keliling cari tabung gas 3 kg. Olehnya itu, Marilah kita jadi konsumen cerdas dan kritis,” pungkasnya. (Udin)
Editor : Muh. Asdar