MOROWALI, BB — Dewan Pimpinan Cabang serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Morowali mengelar rapat bulanan dengan seluruh pengurus dan PSP di Lingkup Kawasan PT. Indonesia Morowali Industrial Park, Minggu (5/5/19) di cafe Beach Mineral.
“Rapat bulanan yang di laksanakan setiap tanggal 5 ini, tidak terlepas sebagai wadah kajian dan evaluasi organisasi di jajaran pengurus DPC maupun ke pengurus PSP masing-masing,” kata Katsaing selaku Ketua DPC SPN Kab. Morowali.
Dari hasil pantauan Kontributor SPN Kab. Morowali, menjabarkan bahwa dalam pertemuan yang di lakukan ada 4 Poin penting di bahas. Diantaranya membentuk Tim 9 sebagai wadah untuk mengkaji aturan Peraturan peruasahaan, apakah aturan yang di jalankan sudah sesuai dengan mekanisme UU ketenagakerjaan.
“Jika tidak Peraturan Perusahan mengandung makna ganda, maka kami tidak segan-segan melakukan perlawanan,” Kata Ketua DPC, Bung Katsaing sapaannya.
Poin kedua yang menjadi Pembahasan adalah Resafle pengurus, hal ini di lakukan untuk penyegaran sebuah organisasi di tingkah PSP, mungkin ada yang di tingkatkan Jabatannya sesuai dengan keahlian masing-masing, ataukah ada yang di geser demi terciptanya tujuan sebuah organisasi.
Pada Poin ketiga, Dewan Pimpinan Cabang Kab. Morowali tak henti- hentinya melakukan bimbingan secara berkala melalui basic training, hal ini di lakukan guna untuk terciptanya Kader yang memiliki sumber daya manusia terkait tentang sejauh mana pemahaman terhadap UU No.13 tahun 2003, hingga pasal perpasal.
“Basid traning sangat penting di jabarkan, setiap saat, karena ini adalah kunci dari berserikat,” jelas Katsaing.
Sementara pada poin terakhir adalah membahas tentang Rafelan gaji yang tertunda, terhitung mulai Januari hingga bulan April 2019. Pembahasan pada poin ini, merupakan poin yang terbilang di tunggu anggota serikat, Pasalnya poin ini berhubungan gaji dan lemburan.
“Kita berharap dengan adanya rapat yang di laksanakan sekali dalam sebulan ini, tentu sangat di harapkan output dari sebuah rapat ini untuk melangkah lebih baik lagi. Kuncinya jika kita komitmen terhadap organisasi, sangat di sayangkan jika ada hak – hak yang di berikan tidak sesuai aturan,” katanya lagi.
Terakhir, Katsaing menambahkan bahwa untuk saat ini anggota sekitar 1000 lebih, tetapi yang aktif sekitar 400 orang. “Tentunya di angka yang bukan lagi kecil ini, tentu kami sangat harapkan kerjasama yang baik dengan satu sama lain,” tandasnya. (Rahman)
Editor : Muh. Asdar