TERNATE, BB — Aksi terorisme adalah kejahatan luar biasa yang harus direspon oleh setiap Negara demi kondusifitas Negara bersangkutan, tak terkecuali Indonesia. Lewat Badan Nasional Penanggulangan Nasional, Indonesia (BNPT) terus meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi aksi teror yang dilakukan oleh kelompok radikalisme dan terorisme.
Baru-baru ini kata Ida Isnani bahwa kita dikejutkan oleh aksi teror yang terjadi di Selandia Baru hingga pengeboman di Sri Langka. Yang unik dalam aksi terror di Sri Langka yaitu keterlibatan perempuan dalam aksi tersebut, hingga ikut meledakkan dirinya dalam penggrebekan yang dilakukan oleh otoritas di Sri Langka. Hal tersebut menambah deretan keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme.
Mengantisipasi keterlibatan perempuan, BNPT menggelar “Kegiatan Perempuan Agen Perdamaian dalam Pencegahan Faham Radikalisme dan Terorisme”. Turut hadir sebagai narasumber adalah Kolonel. Czi. Rahmad Suhendro (Kasubdit pengamanan Lingkunan BNPT), Ghofur (Asian Muslim Action Network AMAN) dan narasumber tokoh perempuan yang mewakili Provinsi Maluku Utara.
“Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pemahaman terhadap kaum perempuan terkait bahaya laten terorisme, hingga mengejak perempuan untuk berpatisipasi langsung dalam pencegahan faham radikalisme dan terorisme dalam masayarakat serta lingkungan keluarga secara khusus,” terang Ida Isnani selaku penanggungjawab kagiatan, rabu (01/05/2019)
“Seperti kita tahu bahwa perempuan seringkali menjadi korban dalam aksi terorisme, hal demikian harus diantisipasi secara dini dengan membangun komunitas “perempuan sebagai agen perdamain”, termasuk di Maluku Utara,” jelas Ida.
Diketahui Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Hotel Dafam pada tanggal 02 Mei 2019 dengan menghadirkan 100 peserta dari berbagai komunitas perempuan dan para tokoh perempuan di Maluku Utara. Kegiatan akan berlangsung dari pukul 08.00 s/d 16.00 waktu setempat. (map)
Editor : Muh. Asdar