MAKASSAR, BB — Penghuni Wisma Benhil Jalan Toddopuli Timur, Kecamatan Panakkukang geger setelah sosok mayat wanita dalam kondisi bersimbah darah ditemukan disebuah kamar 209 pada lantai 2. Karyawan selanjutnya menghubungi petugas kepolisian Polsek Panakkukang, tidak lama berselang tim dokpol Bhanyangkara dan inafis Polrestabes Makassar tiba dilokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Disamping itu anggota kepolisian lainnya mengumpulkan keterangan saksi-saksi, selanjutnya jasad korban dievakusi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk di otopsi. Belum diketahui penyebab kematian korban tanpa identitas itu. Polisi masih dalami motifnya. Namun diduga korban dibunuh.
Sebelumnya korban ditemukan pada Kamis sore (11/4/2019), sekira pukul 15.45 Wita. Kala seorang karyawan bernama Irfan (21), seperti biasanya ia yang betugas membersihakn kamar. Namun saat dirinya tengah berada dilantai 2 hendak membersihkan kamar 209. Ketika membuka pintu kamar tersebut, ia kaget melihat penghuni kamar perempuan itu dalam posisi menelungkup diatas tempat tidur dan sepray tempat tidur itu bersimbah darah
“Saya hendak membersihkan kamar pada lantai dua. Ketika saya buka pintu kamar (209), saya pun kaget melihat seorang wanita dikamar itu dalam posisi menelungkup diatas tempat tidur, tubuhnya bersimbah darah. Diatas pundaknya tertindih kursi kayu dan bantal,” kata Irfan yang merupakan saksi.
Irfan selanjutnya menyampaikan Irwan yang merupakan Managernya, yang selanjutnya pihak Manager meneruskan informasi yang diterimanya itu ke pihak kepolisian. Tidak hanya irfan saja memberikan keterangan. Petugas kepolisian juga mengambil keterangan pada karyawan lainnya bernama Salmiah. Dan menyebutkan bahwa saat chek in kamar berdasarkan dari buku tamu adalah seorang lelaki yang diduga pelaku sekitar pukul 13.00 Wita. Kamis siang (11/4/2019), terduga pelaku saat check ini menggunakan identitas bernama Dita lalu.
“Seorang lelaki yang kemungkinannya terduga pelaku, karena yang check in kamar adalah seorang lelaki. Dia menggunakan identitas palsu bernama Dita, dikamar yang di sewanya sebagai pegunjung short time (transit) batasnya hanya empat jam seharga Rp100 ribu,” ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap mengaku masih dalami motif kematian korban yang ditemukan dalam kondisi tak wajar di sebuah kamar 209 Hotel Benhil.
“Kami masih dalami motifnya. Dari hasil identifikasi saat proses olah kejadian perkara (TK), terdapat 27 tusukan disekujur tubuh korban, lima tusukan dileher kiri, tujuh tusukan dileher kanan, satu tusukan di perut kiri, dua tusukan dibelakang leher, sembilan tujukan pada bagian punggung, satu tusukan pada bagian sela-sela jari sebelah kiri antara jempol dan jari telunjuknya hingga robek, dua tusukan pada bagian betis kanan dan satu tusukan pada bagian betis kanan,” jelas Ananda.
Adapun barang bukti yang diamankan rinci Ananda lagi, berupa satu set pakaian piama yang digunakan korban, satu ikat rambut karet merah yang digunakan korban, satu buah jam tangan berwarna hitam Gold, satu pasang sendal diduga milik korban warna hitam, satu buah celana Jeans merk Levis warna hitam ukuran W 29 L 32, satu alat kosbetik berupa lipstik hitam, satu kondom yang sudah digunakan yang ditemukan di keranjang sampah, satu pembungkus kondom yang di temukan di belakang pintu masuk kamar 209, satu buah tempat softlens berwarna kuning yang ditemukan di bawah badan korban dan satu buah Sisir warna putih yang ditemukan di bawah badan korban.
Penulis : Irfan NK
Editor : Arjuna Sakti