Gadis Remaja Digagahi, Usai Diberi Obat Tidur

0 comments

MAKASSAR, BB — Seorang lelaki berinisial BH (40) digiring kesebuah ruang Mapolres Pelabuhan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya berdasarkan laporan korbannya dalam tindak pidana pemerkosaan.

Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Aris Bachtiar yang dikonfirmasi membenarkan seorang lelaki terlapor dalam tindak pidana pemerkosaan tersebut. Korban berinisial YAP (16). Kata dia dalam laporannya jika kehormatannya direnggut oleh lelaki BH setelah mengkonsumsi air minum yang diduga dicampuri obat tidur.

“Jadi sebelumnya korban melapor dalam aduan korban jika dirinya setelah mengkonsumsi air minum tiba-tiba langsung tertidur. Korban menduga jika air minum itu telah dicampuri obat tidur oleh lelaki BH sehingga dirinya tertidur saat itulah Buhari melampiaskan nafsu bejatnya,” jelas Kapolres menirukan pengakuan korban.

Menurut korban sambung Kapolres, ia mengenal lelaki BH saat dirinya minta tolong diantar ke Masjid pada Selasa (23/4/2019). Namun entah dibenak pelaku hingga membawa korban ke sebuah wisma di Jalan Timor, “Korban yang sudah berada dikamar wisma saat itulah akal bulus Buhari muncul. Menurut korban jika air minum tersebut yang dikonsumsinya diberi obat tidur. Nanti korban tersadar lalu menyampaikan pihak Wisma bahwa dirinya sebelumnya tak sadarkan diri. Korban pun melapor kan kejadian menimpanya,” beber Kapolres.

Perwira dua bunga melati dipundaknya itu usai menerima aduan korban selanjutnya menurunkan personelnya untuk menyelidiki kebaradan pelaku, “Laporan korban kami tindaklanjuti, selanjutnya Tim Reksrim kami turunkan melakukan penyelidikan keberadaan terlapor dan terlapor yang tengah berada dilokasi langsung dimanakan selanjutnya digelandang ke Mapolres pelabuhan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Kapolres Pelabuhan AKBP Aris Bachtiar.

Sementara itu Pihak Pemberdayaan Perempuan dan Perlinduangan Anak (DPPPA) Kota Makassar Mamur setelah mendapat informasi langsung bergerak melakukan perlindungan terhadap korban untuk memberikan perawatan psikologi.

“Kami secepatnya memberikan tindakan psikologi terhadap korban lantaran korban mengalami trauma atas peristiwa dialaminya, menurut korban jika dirinya sebelumnya juga banyak menghadapi masalah keluarganya sehingga berinisiatif ke Makassar. Namun sayang korban yang tengah berada di Makassar dimanfaatkan oleh lelaki hidung belang,” beber Makmur yang merupakan Kepala Tim Reaksi Cepat (TRC) P2TP2A Kota Makassar, Kamis kemarin (25/4/2019)

Lebih lanjut Makmur menuturkan bahwa tindakan dilakukannya tak lain membangun mental korban agar secepatnya pulih dengan memberikan pembinaan moral pendidikan dan agama. Disamping itu pihak TRC juga berkoordinasi ke pihak Polres Pelabuhan untuk menindaklanjuti penyeldikan kasus didadukan korban.

“Kami inapkan sementara waktu di rumah aman untuk diberi pembinaan mental. Kami juga berkoordinasi ke Polres Pelabuhan untuk menindaklanjuti aduan korban. Selain berkoordinasi ke Polres kami juga akan berkoordinasi ke DPPPA Samarinda dan Balikpapan. Dari penuturan korban menyebutkan bahwa Ibunya menyuruhnya bekerja di Samarinda. Hanya saja korban yang tak tahan di Kampung halamannya (Samarinda) sehingga nekat ke Makassar. Tapi penyidik masih mendalami, saat ini korban di asesmen. Kami menduga jika kasus ini diduga traffiking (Perdagangan orang). Tapi itu dugaan saja,” pungkas Makmur.

Penulis : Irfan NK

Editor : Arjuna Sakti

You may also like