SINJAI, BB — Nasrun bin Ambo (39), seorang Nelayan Sinjai ini setelah sehari tak kunjung pulang ia ditemukan jadi mayat, jasadnya ditemukan oleh keluarganya dikedalaman air laut sekira 10 meter.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Sinjai AKBP Sebpril Sesa yang dikonfirmasi mengaku telah menerima kabar tersebut. Kata dia, warga Pulau Kambuno, Dusun Kambuno Selatan, Desa Pulau Harapan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai itu ditemukan oleh keluarganya setelah sehari tak kunjung pulang.
“Awalnya pada hari Rabu tanggal 24 April 2109 sekira pukul 07.00 Wita. Korban keluar melaut seorang diri dengan menggunakan perahu kayu kecil (pete-pete), dan tak seperti biasanya korban pada malam hari pulang kerumahnya. Namun pada malam itu korban tak ada kabar. Bahkan orang tua korban menghubungi ponsel milik korban juga tak dijawab. Rasa gundah pun menyelimuti orang tua korban. Dia kemudian memanggil besannya (mertua korban) serta kerabatnya yang lain untuk bersama-sama mencari keberadaan korban dilaut dengan menggunakan hampir puluhan perahu, meeka keluarga korban melakukan penyisiran ditempat korban biasanya melaut,” jelas Kapolres menceritakan informasi yang diterimanya, Kamis (25/4/2019)
Lebih lanjut perwira dua bunga melati dipundaknya itu menuturkan sesaat keluarga korban melakukan penyisiran dilaut, korban tak ditemukan sehingga mertua korban yakni Anwar bersama anaknya (ipar korban), berinisiatif melakukan pencarian di wilayah utara pulau Batang Lampe.
“Sang mertua dan anaknya pun mencari korban dikedalaman air dengan cara mencemplungkan diri hingga akhirnya pencarian itu berbuah hasil, korban pun ditemukan dikedalaman 10 meter. Namun sayang korban dalam kondisi terbujur kaku (sudah tak bernyawa lagi), setelah proses evakuasi, selanjutnya jasad korban dibawa ke rumah duka yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh Tim medis Puskesmas Pulau sembilan dan hasil pemeriksaan disebutkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban,” beber Kapolres.
Menurut Tim medis sambung dia, ditubuh korban mengeluarkan darah seperti pada bagian telinga, mata kemudian ada luka robek pada leher korban sepanjang 5 cm serta luka robek pada bibir sepanjang 1 cm. Namun itu dugaan sementara korban meninggal karena tenggelam.
“Jadi mengenai ditubuh korban seperti pada telinga korban mengeluarkan darah itu bisa saja terjadi jika pembuluh darah pecah, kemudian pada bagian mata juga mengeluarkan darah serta luka robek pada leher korban sepanjang 5 dan luka robek pada bibir sepanjang 1 cm.Itu diduga akibat benturan pada batu karang yang kemungkinan besar korban saat terbawah arus deras didasar laut tubuh korban terbentur. Tapi kami tetap melakukan penyelidikan,” pungkasnya.
Penulis : Muh. Asdar
Editor : Arjuna Sakti