Sementara itu Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Ariwibowo sesaat mengumpulkan informasi, ia mengatakan, insiden penikaman antara sekeluarga mengakibatkan satu orang tewas yakni Marina sementara anaknya mendapat luka tikaman pada bagian perut.
“Dari informasi yang kami terima insiden penikaman dilakukan seorang lelaki yang sudah kami kantongi identitasnya menikam sepupu dua kalinya sendiri korban bernama Mariana hingga tewas, anaknya pun juga yakni Rian juga ditikam mengenai perutnya. Namun tak begitu parah dan kini masih mendapat perawatan intensif di Rumah Saki Bhayangkara. Jadi pemicu dari insiden berdarah ini adalah persoalan lama yang mempersoalkan masalah pembagian warisan dan kasus sengketa keduanya pun sudah ditingkat Mahkama Agung (MA),” beber Kapolrestabes.
Hanya saja perwira tiga bunga melati dipundaknya itu mengaku belum bisa menyimpulkan lebih jauh. Dan pihak Polrestabes Makassar kata dia terus mengumpulkan bukti-bukti dalam proses penyelidikan.
“Kami masih mendalami motifnya. Begitupun insiden kebakaran yang di picu kasus keributan keluarga antara korban dan pelaku hingga terjadi pembakaran rumah milik lelaki Jumallang dan dua unit mobil dan motor turut terbakar,” pungkas Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Ariwibowo.
Tidak berlangsung lama warga kembali terlibat kejar-kejaran, mereka warga yang bergabung dengan petugas kepolisian melakukan pengejaran terhadap seorang lelaki bersembunyi di pematang sawah. Namun meski begitu petugas kepolisian menyebar. Hasilnya Jumallang pun tertekuk lutut ia langsung dibekuk.
Namun meski begitu saat Jumallang diringkus, petugas kewalahan mengevakuasi Jumallang mereka warga merapat hendak melayangkan bogem mentah. Petugas kemudian menambah kekuatan lalu menggiring secepatnya Jumalllang kesebuah mobil untuk diperiksa.
Penulis : Andi Afdal
Editor : Arjuna Sakti
