Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula, Begitulah Nasib Wahyu Berstatus ASN yang Membunuh Zulaeha

0 comments

– Korban dan Pelaku Tak Ada Hubungan Asmara

Perwira dua bunga melati dipundaknya itu menceritakan kronologi berdasarkan keterangan tersangka, berawal pada Kamis  (21/3/2019), sekira pukul 17.00 Wita korban ajak pelaku bertemu di
parkiran Telkom Pettarani dengan menggunakan kendaraan masing-masing, dengan maksud menceritakan suatu masalah, selanjutnya, mereka (pelaku dan korban) dengan menggunakan mobil masing-masing bergerak menuju Kompleks Ruko Perum Permata Sari di Jalan Sultan Alauddin.

“Sesaat pelaku parkirkan mobilnya, selanjutnya pelaku naik ke mobil korban dan pelaku duduk di kursi driver (kursi mengendarai), sementara korban duduk di kursi sampingnya, mobil kemudian bergerak ke arah Gowa degan rute acak dan kecepatan rendah sambil bercerita tanpa ada diantaranya yang emosi. Nanti sekira pukul 19.30 Wita. Keduanya terlibat cekcok di sepanjang jalan pinggiran Danau Mawang, karena pelaku tak terima korban yang melontarkan nada bahasa yang mencampuri pribadinya, saat itu pun korban menampar pipi pelaku. Tak pelak pelaku tersulut emosi. Dia menghentikan mobil tepatnya di Jalan STPP Gowa. Dilokasi inilah pelaku menganiaya korban hingga korban meninggal dunia,” jelas Shinto mengutip pengakuan tersangka Wahyu Jayadi.

– Setelah Korban Dihabisi

Usai pelaku menghabisi nyawa korban lanjutnya, pelaku pun panik dan mencari tempat untuk tinggalkan mobil di lokasi depan gudang Perum Bumi Zarindah, sebelum meninggalkan korban pelaku memasangkan seat belt ke leher korban. Kemudian turun dari mobil dalam kondisi terkunci. Sementara kuncinya ditinggal di jok sopir.

” Pelaku yang hendak meninggalkan mobil. Namun  tak lama sadar bahwa gawai korban masih di dalam. Akhirnya, pelaku ke sisi pintu korban lalu memukul menggunakan tangan, namun tidak berhasil dan tangannya mengalami luka dan mengeluarkan darah. Dia kemudian untuk memecahkan kaca mobil korban selanjutnya mengambil batu berukuran besar, setelah kaca mobil pecah pelaku mengambil gawainya. Selanjutnya meninggalkan TKP dengan menumpang motor orang yang melintas menuju Makassar,” terang Kapolres.

Sambung dia lagi, mayat korban ditemukan kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani otopsi. Saat itulah pelaku muncul bersama rekan-rekan kantor korban. Ia berlagak seolah-olah tidak ada masalah dan bermaksud untuk melihat jenazah korban.

” Penyidik yang tengah berada di Rumah Sakit Bahayangkara menduga seorang lelaki dengan tangan terluka. Dari situ hingga terkuak bahwa lelaki dengan tangan terluka itu hingga dilakukan penyergapan, selanjutnya lukanya diperiksa. Hasilnya bahwa luka tersebut adalah luka baru sehingga menjadi indikator awal penyidik untuk menginterogasi pelaku. Meski sempat berkelit saat itu. Namun penyidik menggiringnya untuk di periksa. Hasilnya pelaku Wahyu mengakui perbuatannya,”sambung kapolres menguraikan.

Halaman Selanjutnya…

You may also like