Sosialisasi Nilai-nilai Pancasila, A. Mariattang Harap Penerapan Pancasila Diawali Dari Keluarga Sendiri

0 comments

SINJAI, BB — Anggota DPR RI A.Mariattang berharap penerapan Pancasila seharusnya diawali di keluarga sendiri. Hal ini disampaikan Saat menjadi Narasumber diacara sosialisasi Nilai-nilai Pancasila bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Sebagai Mitra Komisi II DPRD RI.

Sosialisasi Bersama dengan tema “Menggali Mutiara Pancasila dan Semangat Gotong Royong” ini digelar di hotel Srikandi jalan Lompobatang Kecamatan Sinjai Utara, kabupaten Sinjai, senin (25/03/2018)

Pada kesempatan ini, Anggota DPR RI Komisi II itu juga mengajak kepada peserta agar nilai nilai Pancasila diawali dengan keluarga karena masih banyak kebiasaan lama yang sering diterapkan dalam keluarga misalnya mendahulukan sang laki – laki makan dibanding perempuannya.

“Bahwa inti sila Pancasila selalu ada dalam adat, kebiasaan, budaya, agama dan tradisi yang dianut masyarakat indonesia artinya ada kaitan antara hidup dengan sila-sila Pancasila,” ungkapnya.

Lanjut dia katakan, Pancasila hari ini berhadapan dengan Korupsi, Radikalisme, Anti ke Bhinekaaan, dan intoleransi yang tinggi.

“Termasuk dalam intoleransi tinggi, ditemukan potensi kerawanan intoleransi di Indonesia masih sangat mengkhawatirkan,” katanya.

Sementara itu, Staff ahli BPIP RI, Dr. Fendi Setyawan, S.H., MH. Mengatakan dalam materinya, yang sama jangan dibeda-bedakan dan yang beda jangan disama-samakan dimana Pancasila ditetapkan 2 dimensi bahwa Pancasila tidak bisa dikotak-Atik yang ditopang ideologi.

“Negara ini punya visi misi dimana Indonesia didirikan adil berdaulat sehingga dapat memajukan, mensejahterakan rakyat adil dan makmur,” ungkapnya.

Karakteristik Indonesia sebagai negara bangsa adalah kebesaran, keluasan, dan kemajemukan
Karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara dimana ideologi harus memadukan 3 unsur.

“Ideologi berisi tuntutan normatif prespektif yang menjadi pedoman hidup, paradigma pengetahuan berisi seperangkat prinsip, doktrin dan teori serta tindakan yang merupakan level operasional dari keyakinan dan pengetahuan dalam realitas,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Organisasi kemahasiswaan, Lembaga Swadaya masyarakat. (Asrianto)

Editor : Muh. Asdar

You may also like