PAREPARE, BB — Nasib 43 tenaga kebersihan akan ditentukan Senin (25/3/19) pekan depan siapa nama-nama yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) atas perintah walikota Parepare, H.M Taufan Pawe.
Mereka dikeluarkan diduga korban pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 lalu karena memilih dan mendukung Faisal Andi Sapada – Hasriady Samad (PAS) bukan Taufan Pawe – Pangerang Rahim (TP).
Pun demikian, keluarga merasa dikorbankan oleh pilkada hanya bedah pilihan, sehingga piring 43 tenaga honorer pecah akibat balas dendam pihak penguasa yang terpilih.
Padahal mereka sudah mengabdi 20 tahun sebagai tenaga kebersihan, hanya karena bedah pilihan harus dipecat tanpa ada perasaan dan ibah atau tidak melihat kondisi keluarga mereka karena hidupnya tergantung tenaga kebersihan.
“Om saya sudah hampir 20 tahun menjadi tenaga kebersihan, akhirnya dipecat, saya tidak tau apa masalahnya, kalaupun hanya persoalan perbedaan pendapat akhirnya om saya keluar maka itu kami sangat sesalkan,” tutur salah seorang keluarga korban pemecatan, jumat (22/3/2019)
Ditambahkan, SK sudah keluar sejak Januari 2019, tapi nama-nama 43 itu tidak terdata, bahkan sudah dicoret oleh pihak Dinas LHD dan diganti yang baru.
Terpisah, kepala Plt BLHD Kota Parepare, Samsuddin Taha, membantah jika mereka diberhentikan akibat tidak memilih TP pada pilkada kemarin. Ia berdalih jika mereka dikeluarkan karena sesuai hasil evaluasi kinerja setiap tahunnya.
“Kami berhentikan mereka karena hasil evaluasi, jadi bukan dampak politik,” kilahnya. (din/sm)
Editor : Muh. Asdar