Update: Hingga Saat Ini Banjir di Papua Tewaskan 63 Orang

0 comments

PAPUA, BB — Hingga kini Banjir bandang yang menerjang Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (16/3) malam, menewaskan lebih dari 60 orang. Sampai Minggu (17/3) sore, jumlah korban tewas tercatat 63 orang.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menyatakan, 17 jenazah telah berhasil teridentifikasi di RS Bhayangkara, Kota Jayapura, dan 11 di antaranya sudah diserahkan kepada keluarga. “Proses identifikasi akan dilanjutkan sampai pukul delapan malam. Setelah itu besok (Senin ini–Red) akan dilanjutkan kembali sampai semua jenazah teridentifikasi,” kata Kamal, Minggu sore.

Selain itu, Polda Papua juga mencatat, bencana banjir bandang tersebut juga telah mengakibatkan korban luka 43 orang. Korban luka dirawat di Puskesmas Sentani Kota, RS Yowari, RS Marthen Indey dan RS Bhayangkara.

Kamal mengungkapkan, kerugian material yang disebabkan bencana tersebut cukup banyak. Sedikitnya 350 rumah, 3 jembatan, 8 drainase, 4 jalan, 2 gereja, 1 masjid, 8 sekolah, 104 ruko, dan 1 pasar rusak berat akibat banjir tersebut. Hingga kini, tim gabungan terus berusaha melakukan evakuasi, pembersihan jalan dan pencarian korban yang hilang.

Sementara itu, jumlah korban hilang hingga Minggu sore mencapai 69 orang. Para korban tersebut tersebar di beberapa kawasan, seperti di kampung Milinik 34 orang, BTN Gajah Mada 20 orang, Komplek Perumahan Inauli 7 orang, kampung Bambar 2 orang, BTN Sosial 1 orang dan Komba 1 orang.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, di RS Bhayangkara Jayapura, Minggu (17/3) menyatakan, hingga kini tim gabungan terus berusaha mencari para korban hilang. Hingga kini, ada tiga titik yang menjadi fokus pencarian, yaitu di Doyo, Kemiri dan Perumahan Bintang Timur.

Pihak kepolisian telah menurunkan 600 personel untuk melakukan evakuasi, pembersihan jalan hingga pencarian korban.

Sedangkan Menurut BPBD Provinsi Papua, bencana banjir bandang Sentani menerjang empat kelurahan di Distrik Sentani, yaitu Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo, Sentani Kota dan Doyo Baru. Pada Sabtu (16/3) malam, banjir bandang menerjang kawasan Sentani dengan membawa material lumpur, pasir, batu dan pohon.

Dalam kesempatan terpisah, Presiden Joko Widodo menyoroti kerusakan lingkungan yang menjadi salah satu faktor utama bencana alam serupa banjir. Bencana banjir bandang yang menerjang permukiman warga di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu malam, misalnya. Jokowi mengatakan, persoalan terletak di kerusakan lingkungan hulu.

Saat di Jumpai Pers di Jakarta International Container Terminal (JICT) Jakarta pada Minggu Presiden Jokowi mengatakan bahwa Penanganan di hulu, kerusakan di hulu, inilah yang memang harus diselesaikan,” ujar Jokowi.

Sumber : Tribun Jateng

Editor : Muh. Asdar

You may also like