SINJAI, BB — Rabu pagi menjelang siang (13/3/2019) sekira pukul 10.30 Wita. Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), bernama Satu bin Jarum teriak histeris hingga mengundang perhatian warga. Selanjutnya warga di Dusun Jeppara, Desa Bonto Tengnga, Kecamatan Sinjai Borong, mencari sumber suara teriak itu. Belakangan diketahui jika Perempuan Satu teriak lantaran mendapati anaknya bernama Syamsuddin bin Benteng (22) dalam posisi gantung diri.
Aparat Kepolisian Polsek Sinjai Borong yang di pimpin Kapolsek AKP Rudi, SE tiba dilokasi bersama personel melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan barang bukti, selanjutnya menghubungi tim medis untuk memeriksa kondisi korban, sementara petugas lainnya mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Dari hasil pemeriksaan korban dinyatakan meninggal dunia akibat lilitan se utas tali yang digunakan saat gantung diri.
Belum diketahui motif lelaki Syamsuddin hingga mengahiri hidupnya dengan cara gantung diri hingga berita ini diturunkan. Namun menerut informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa, sebelum korban meninggal dunia pada Selasa sore (12/3/2019) kemarin sekira pukul 17.30 Wita. Korban sempat menjemput pacarnya berinisial AN Palipuri binti Jaenuddin (20) yang merupakan pelajar Mahassiswa itu yang berada di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Sinjai Utara.
Keduanya pun bertemu lalu berboncengan motor menuju sebuah kios milik orang tua korban yang berada di Pasar Jeppara, Dusun Jeppara, Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong, sepasang kekasih ini pun tiba sekira pukul 19.00 Wita. Dua jam sepasang kekasih ini di warung. Tidak lama berselang sekira pukul 21.00 Wita. AN meminta kekorban untuk mengantarnya pulang ke rumah tantenya karena AN awalnya dijemput di sana di Jalan Basuki Rahmat. Sepasang kekasih ini pun tiba ditujuan (Jalan Basuki Rahmat) sekira pukul 23.30 Wita. Namun AN yang diturunkan sempat disampaikan oleh korban dengan nada, “Ini yang terakhir kalinya kamu lihat saya,” ujar koban yang ditirukan AN.
Korban yang tiba dirumahnya di Dusun Jeppara, Desa Batu Belerang sekira pukul 24.00 Wita. Kemudian berkomunikasi dengan cara chatingan dengan AN. Bahkan sempat Video Call Whatsaap hingga sekira pukul 00.39 Wita. Dalam komunikasi itu korban menyampaikan ke AN jika dirinya akan pergi jauh, usai korban menyampaikan AN hubungan komunikasi pun terputus.
Pagi harinya sekira pukul 10.00 Wita. Datanglah ibu korban yakni Ibu Satu. Alangkah kagetnya sang Ibu ini melihat anaknya dalam posisi gantung diri dengan menggunakan seutas tali nilon warna biru yang terikat pada kuseng pintu kamar korban. Saat itu sang ibu teriak meminta tolong, tidak lama datanglah dua orang warga bernama Adile bin Ambo dan Fare bin Hude yang merupakan saksi. Kedua saksi kemudian memutus tali dan menurunkan korban ke lantai.
Kepala Kepolisian Sektor
(Kapolsek) sinjai Borong AKP Rudi mengatakan, saat pihaknya bersama personel dan tim medis tiba dilokasi korban saat di periksa sudah meninggal dunia, dugaan sementara korban meninggal dunia karena kecewa.
“Korban meninggal karena kecewa dengan kekasihnya. Pasalnya semenjak tiga bulan terakhir ini sepasang kekasih itu tak pernah bertemu. Namun terakhir di pertemuannya dan membonceng kekasihnya korban sempat melontarkan nada ke kekasihnya jika pertemuannya untuk terakhir kalinya dan ia akan mau pergi jauh. Itu kekecewaan korban, sementara kekasihnya ini yakni AN mengaku jika tiga bulan terakhir ini tak pernah bertemu korban lantaran sibuk dengan kegiatan kuliahnya,” Kapolsek menandaskan. (Tim)
Editor : Arjuna Sakti