Video: Siswa SD Mapung Gowa Lewati Jembatan Dengan Pijakan Bambu

0 comments

GOWA, BB — Jembatan Gantung Tangara yang sering digunakan oleh murid Sekolah Dasar (SD) Inpres Mapung dan SMPN 6 Tombolo Satap Mapung, Desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan sangat membahayakan.

Pasalnya, jembatan alternatif yang memiliki lantai papan yang dulunya sering digunakan hanyut terbawa banjir, dan sebagai pengganti Masyarakat sekitar harus bergotong royong mengganti pijakannya dengan bambu.

Itupun bambu, masih membahayakan siswa saat menyebrang menuju Sekolah, bahkan jika bambu mulai keropos siswa harus berhati-hati berjalan agar pijakan kaki tetap kuat dan memegang tali agar tidak jatuh.

Menurut salah satu warga Dusun Suka, Aso mengatakan beberapabtahun lalu papan jembatan gantung masih ada, tetapi karena banjir akhirnya menghanyutkan papan tersebut sehingga harus diganti dengan bambu.

“Jembatan tersebut adalah jalan alternatif untuk menghemat waktu, ada sih jembatan Induk namun mereka (Siswa red) harus berjalan kaki dengan menempuh jarak 4 kali lipat menuju ke sekolah,” katanya, senin (18/2/2019)

Baru-baru ini hujan deras yang melanda Sulawesi Selatan dan sekitarnya termasuk desa Tabbinjai membuat sungai tersebut banjir dan kembali menghanyutkan pijakan yang terbuat dari bambu.

“Mudah-mudahan ada perhatian Khusus bagi desa kami untuk membenahi dan memperbaiki jembatan gantung tersebut, karena selain masyarakat yang menggunakan siswa pun juga harus menantang jembatan untuk sampai di sekolah tempat menuntut ilmu,” Kuncinya.

Diketahui, Jembatan Gantung sebagai jalan alternatif yang sering digunakan masyarakat dan siswa untuk mempersingkat waktu perjalanan walaupun memiliki jembatan induk namun jarak yang harus ditempuh terlalu jauh. (Asrianto)

Editor : Muh. Asdar

You may also like