SEMMI dan Sinjai GERAM Minta Satpol PP Serta DISHUB Sinjai Tindak Tegas Kendaraan yang Berjualan Menggunakan Bahu Jalan

0 comments

SINJAI, BB — Jalan Persatuan Raya Kabupaten Sinjai, Khususnya di depan Pom bensin sampai depan toko Ternate, tampak ramai dengan keberadaan sejumlah mobil yang parkir menjual beragam buah-buahan dan makanan lainnya, mulai dari rambutan, langsat dan durian hingga Buah Sukun.

Sejumlah kendaraan yang digunakan berjualan di bahu jalan Persatuan Raya, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai itu bahkan terkadang membuat macet arus lalu lintas.

Selain melanggar aturan tempat berjualan, keberadaan pedagang yang menggunakan kendaraan biasa disebut PKL mobil sering menghambat arus area lalu lintas yang lalu lalang.

Menanggapi hal itu, Direktur Sinjai Geram, Awaluddin Adil meminta kepada Dinas Perhubungan dan Dinas Satpol PP untuk menindaki pedagang yang menggunakan kendaraan agar tidak melakukan proses jual beli di bahu jalan.

“Ini sudah mengganggu ketertiban Umum, malahan bisa membuat macet arus kendaraan pada sore apalagi di depan perbelanjaan sementara ini juga diperkuat dengan adanya Perda tentang ketertiban Umum,” ungkapnya, senin (04/02/2019)

Lebih lanjut, Awal meminta kepada Bupati Sinjai, untuk mengevaluasi Kepala OPD yang dianggap lalai dalam melakukan kewenangannya untuk melakukan tugas khususnya menertibkan pedagang yang menggunakan kendaraan untuk berdagang, yang tidak pada tempatnya.

“Ini sudah berulang kali terjadi, cuman setelah menertibkan para pedagang ini selalu membandel dan datang untuk melakukan jual beli di bahu jalan,” ungkapnya.

Hal Senada juga diungkapkan, Ketua Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kabupaten Sinjai, Ilham HS, mengatakan jika sudah beberapa bulan para pedagang ini menggunakan kendaraan berjualan tanpa ada penindakan dari instansi terkait.

“Bukan cuman di depan Sekolah SMP 1 Sinjai Utara tetapi di sudut Jl. Yahya Mattan, juga melakukan proses jual beli tetapi tidak ada penindakan sedikit pun bagi mereka apalagi di area kota sinjai, bahkan pusat kota lagi,” katanya.

Lanjut Ilham katakan bahwa, tingkat pelanggarannya sangat tinggi dengan modus yang berbeda – beda. Semisal yang sedang tren sekarang yakni penjual menggunakan mobil yang disulap menjadi kios maupun gerobak dagangan yang berwujud PKL.

“Semakin banyak pedagang tentunya akan semakin meningkatkan jumlah kendaraan yang berhenti di daerah tersebut, apalagi jumlah kendaraan meningkat disore hari dikarenakan banyaknya pusat perbelanjaan disekitar area tersebut,” kuncinya. (Asrianto)

Editor : Muh. Asdar

You may also like