SINJAI, BB — Polemik akibat dari adanya Mahasiswa IAIM Sinjai yang di Drop Out (DO) oleh pihak Kampus, hingga saat ini masih bergejolak.
Kedua kalinya, Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sinjai Melawan, kembali menggelar aksi solidaritas di Kampus Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Kamis, (31/1/2019).
Mereka menuntut Rektor IAIM untuk menemuinya dan berdiskusi akan adanya Surat Keputusan (SK) Drop Out (DO) yang dikeluarkan.
”Ada apa dengan Kampus yang memecat mahasiswa hanya karna kritis terhadap kebijakan kampus? Ini pun dalam waktu yang sangat cepat. Kami ingin Firdaus sebagai rektor untuk menemui kami dan jangan jadi pecundang,” kata salah satu orator, Solihin.
Solihin juga menegaskan agar pihak kampus segera mencabut SK DO yang dikeluarkan, serta membatalkan Skorsing pada yang lainnya, dan juga agar kampus membuka ruang demokrasi.
Sebelumnya juga, mahasiswa melakukan aksi demo (29/1) dengan tuntutan yakni cabut SK DO dan buka ruang demokrasi di kampus.
Adapun 4 mahasiswa Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai yang dinilai diberhentikan sepihak, Nuralamsyah dan Heri Setiawan di DO dan Abdullah serta Sulpadli di Skorsing selama satu semester.
Kuat dugaan mereka, hal itu terjadi bermula dari aksi protes pembayaran kartu ujian senilai Rp 80 ribu rupiah pada 15 Januari lalu.
Sanksi DO itu tertuang dalam surat keputusan pemberhentian nomor 012/1.3.AU/O/KEP/2019 tertanggal 19 Januari 2019 yang ditandatangani oleh Rektor IAIM Sinjai, DR. Firdaus.
Salah satu mahasiwa yang di-DO, Nuralamsyah mengatakan tindakan pemberhentian dirinya sangatlah tidak masuk akal.
Nuralamsyah, semester 3 di Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam (FEHI), mengaku sebelumnya tidak pernah mendapat teguran tertulis.
“Tiba-tiba saja ada surat pemberhentian. Saya menduga ini efek setelah melakukan aksi protes persoalan anggaran yang tidak transparan dan pembayaran kartu ujian yang terlalu mahal,” katanya.
Pantauan media, walau hujan, mereka para massa aksi tetap berorasi secara bergantian dan hendak memaksa masuk, namun Dihalangi oleh pengamanan kampus yakni Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) dan beberapa mahasiswa IAIM Sinjai, hingga membuat peserta aksi saling dorong dan nyaris ricuh. (Cr)
Editor : Muh. Asdar