Tiga Residivis Berhenti Berlari, Seketika Terkapar Diterjang Peluru

by redaksi
0 comments

MAKASSAR, BB — Tim Khusus Polda sulsel yang di pimpin Panit Timsus Ipda Artenius MB, Rabu dini hari (30/1/2019) sekira pukul 02. 00 Wita. Bergerak melakukan penyelidikan menindaki tiga laporan polisi dalam tindak pidana pencurian dari polsek Rappocini dan polsek Tamalate.

Masing-masing laporan polisinya terlampir dengan LP/ 70/I/2019/Sek Tamalate/ Restabes Makassar pada tanggal 25 Januari 2019, kemudian LP/ 77/I/ 2019/ Sek Rappocini/Restabes Makassar pada tanggal 24 Januari 2019 dan LP/89/I/2019/ Sek Rappocini/Restabes Makassar pada tanggal 28 Januari 2019.

Hasil penyelidikan akhirnya berbuah hasil, pelaku yang sudah dikantongi identitasnya itu terlacak tengah berada di wilayah Kecamatan Tamalate, penyergapan dilakukan oleh tim gabungan Polsek Rappocini di beck up Timsus Polda Sulsel, sebuah rumah di kepung seorang lelaki bernama Fadel diamankan. Dia di itrogasi dan mengakui keterlibatannya melakukan pembobolan rumah kos- kosan.

Fadel juga menyebutkan keterlibatan rekannya yang tak jauh dari rumahnya. Kala dia beraksi bersamanya mereka adalah Akbar, Reza dan Dg Naba mereka semua adalah warga Kecamtan Tamalate. Satu persatu diamankan dirumahnya masing-masing.

Dari tangan ke empatnya polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit laptop merk Lennovo, satu unit laptop merk Acer, satu unit hp merk Sony warna silver, satu unit hp merk Sony warna hitam, satu unit hp merk samsung Android warna hitam dan satu unit hp merk Nokia warna merah.

Setelah barang bukti dirampungkan, dilokasi selanjutnya ke empatnya digiring ke Posko Timsus Polda Sulsel untuk menjalani proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

Salah seorang pelaku yakni Fadel yang di introgasi lebih dulu. Dia mengakui dalangi pencurian empat kali. Dia menyebutkan di Jalan Skarda. Disana ia menjarah barang elektronik berupa handphone merk Vivo, laptop merk lennovo, handphone merk Xiaomi, dan laptop merk Toshiba.

Selain itu juga di wilayah Kecamatan Tamalate. Disana ia ditemani dua rekannya Akbar dan Dg Naba yang merupakan residivis maling, lokasi selanjutnya disebutkan di Kompleks Tabaria Ia bersama Akbar dan Dg Naba menjarah satu unit hp merk Samsung. Aksi selanjutnya di Jalan Pabentengan ia bersama Akbar dan Dg Naba menjarah hp merk Sony warna hitam silver.

Sementara lokasi lainnya yang didalangi dua residivis Akbar dan Dg Naba menyebutkan aksinya di Jalan Malengkeri. Disana Akbar dan Dg Naba menjarah hp merk Sony warna silver, masih di Jalan Malengkeri lagi-lagi menjarah hp merk Vivo.

Polisi kemudian mengintrogasi Reza ia menyebutkan tiga kali melakukan pencurian bersama Dg Nama, aksinya pertama kali menjarah laptop merk Toshiba dan hp merk Oppo, kemudian kembali beraksi di Jalan Paentengan. Disana menjarah laptop merk Acer warna biru, kemudian di Jalan Malengkeri Raya, Reza dan Dg Naba menjarah hp merk Vivo.

Dalam keterangan Dg Naba. Kepada polisi dirinya mengakui bahwa dirinya sudah dua kali menjalani proses hukum atas perbuatannya melakukan pencurian dan telah di vonis oleh pengadilan Negeri Makassar pada tahun 2015 dan 2017 silam.

Panit Timsus Polda Sulsel Ipda Artenius MB mengatakan, empat komplotan maling pembobol rumah kos-kosan berhasil diamankan, mereka ke empatnya ditangkap dilokasi berbeda.

“Dari keterangan ke empatnya yang di introgasi mereka mengakui perbuatannya dan silih berganti beraksi. Tiga dari mereka yakni Akbar dan Dg Naba dan Reza merupakan residivis. Ada sembilan titik lokasi aksi komplotan ini satu dari mereka yakni Fadel dalangi empat titik lokasi sementara lima titik lainnya didalangi Dg Naba yang ditemani Akbar dan Reza,”jelas Artenius

Tiga dari mereka Fadel Reza dan Akbar kata Artenius berakhir sampai dilumpuhkan. Dimana ketiganya saat digiring dalam pengembangan penunjukan lokasi aksinya, ketiganya saat diperjalanan melakukan perlawanan hingga memanfaatkan situasi untuk berusaha melarikan diri.

“Tiga kali tembakan ke udara dilepaskan. Namun tak digubris, dengan terpaksa untuk menghentikan langkah kaki ketiganya. Kami mengarahkan moncong pistol secara terukur lalu kembali melepaskan tembakan hingga proyektil bersarang di kaki ketiganya masing – masing. Barulah langkah kakinya terhenti, selanjutnya dievakuasi ke rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis,” Artenius menandaskan.

Penulis : Irfan NK
Editor : Arjuna Sakti

You may also like