SINJAI, BB — Tempat Pelelangan Ikan (TPI) higienis di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Lappa, kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten sinjai, nampaknya penggunaannya tidak sesuai dengan pemanfaatannya.
Bagaiman tidak, Pembangunan yang menelan anggaran 2,4 Milyar dengan tujuan TPI bisa tertata rapi, tidak terkesan semrawaut, jorok, dan tampak higienis ini, selain menimbulkan keresahan bagi Pedagang dan Pa’garoba karena model bangunan yang hanya memiliki 1 pintu utama untuk masuk, kini bangunan tersebut hanya dijadikan tempat parkir.
Dari pantauan media, bangunan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tahun anggaran 2018, yang dikelolah oleh dinas perikanan Sinjai, bukanya menjadi angin segar bagi pelaku usaha ditempat itu, melainkan hanya menjadi bahan keluhan bagi mereka yang mengais rezeki Maggaroba.
“Kami heran dengan Konsep bangunan TPI yang sekarang, katanya TPI higienis, namun nyatanya tambah Jorok, sampah ada dimana-mana, parahnya lagi, bangunan baru ini seolah sengaja mempersempit mata pencaharian kami selaku paggaroba yang hanya menggunakan 1 Pintu utama yang ukurannya, hanya kurang lebih 2 meter,” keluh Ramli warga yang berjualan di TPI tersebut, sabtu (12/1/2019) malam.
Sebelumnya, renovasi total bangunan TPI Lappa dikeluhkan oleh warga Sekitar, lantaran bangunan yang menghabiskan anggran miliaran rupiah itu, tambah jorok juga disinyalir memotong mata pencaharian warga yang berprofesi sebagai ‘Paggaroba’ (Pengangkut Ikan menggunakan Gerobak),
Di tempat yang sama, Lunding (31), mengatakan kendaraannya sengaja ia parkir di dalam (Area tempat penjulan Ikan), guna menghindari hal-hal yang tidak dia inginkan.
“Sengaja parkir di dalam, karna kalau di luar, selain kotor, kadang diserempet sama pengendara lain, karna parkiran di luar asal-asal,” ujar Lunding.
Lebih lanjut, Lunding katakan, Awalnya ia dan rekan-rekannya tidak berani memarkirkan kendaraan nya di area Penjualan Ikan, namun adanya beberapa oknum petugas UPTD TPI Lappa yang memarkir kendaraannya di area tersebut, hingga ia melakukannya juga.
“Awalnya saya tidak berani, tapi karna ada oknum petugas yang memarkirkan di area itu, jadi saya dan yang lain ikut-ikutan,” ungkapya. (Asrianto/Red)
Editor : Muh. Asdar