Tiga Mantan Ketua HIPPMAS Angkat Bicara Terkait Perannya Dalam Proyek Aspuri

0 comments

SINJAI, BB — Polemik Pekerjaan proyek pembangunan Asrama Putri (Aspuri), di jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar, Tiga mantan ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sinjai (HIPPMAS) yang tercatut namanya pada proyek yang ditender oleh CV. Sumber Reski Abadi, menjelaskan perannya dan membantah keras penyataan kepala dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) kabupaten sinjai pada rapat kerja DPRD Sinjai, beberapa waktu lalu.

Ketiga nama mantan ketua Hippmas Sinjai, tersebut yakni Satria Ramli, Wahyu dan Alikamar, dimana sebelumnya, Ishak kepala dinas PUPR Sinjai, menyebut jika mereka adalah pelaksana pekerjaan proyek yang anggarannya milyaran rupiah itu. Bahkan dirinya menguraikan bahwa awal dari tender proyek ini hanya ada dua perusahaan, salah satunya adalah CV. Sumber Resky Abadi, perusahaan yang berasal dari Kabupaten Soppeng.

Perusahaan tersebut, dipinjam pakai oleh tiga putra daerah bernama Satria Ramli, Wahyu dan Alikamar. “Jadi proyek ini dikerjakan oleh perusahaan dari Soppeng yang dipinjam pakai oleh tiga putra daerah dengan nilai Rp. 2.320.774.000, (Dua Miliar Tiga ratus dua puluh juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu rupiah,” ungkap, Ishak Pada Rapat Kerja Dikantor DPRD beberapa waktu lalu.

Menanggapi pernyataan kadis PUPR Sinjai, Wahyu, angkat bicara terkait dengan sebutan namanya ada keterlibatan dalam proyek pembangunan Asrama Perempuan (Aspuri) HIPPMAS. Bahkan ia mengaku dalam pengerjaan proyek tersebut dirinya tidak pernah ikut campur dalam pelaksanaannya.

”Saya cuma membantu yang punya perusahaan menyediakan berkas dan kelengkapan lainnya untuk pengerjaan tersebut, saya tidak pernah terlibat dalam pengerjaan pembangunannya,” Katanya, Minggu (6/1/2019) melalui pesan watshap kepada wartawan.

Dia menjelaskan perannya didalam Proses lelang dan pembuktian serta tanda tangan kontrak saya tidak pernah terlibat sedikit pun, Jadi keliru kalo saya yang disebut pelaksana dalam pengerjaan proyek tersebut dan tidak ada kuasa yang menjelaskan bahwa saya yang melakukan pekerjaan.

“Intinya saya cuma membantu untuk menyediakan dokumen perlengkapan tender, Kalo saya yang pelaksana pasti saya yang bertanggung jawab sepenuhnya,” pungkasnya.

Ditambahkan Wahyu, kelirulah Kadis PUPR ketika dirinya dituding selaku pelaksana proyek pembangunan Aspuri Hipmas “Pak kadis juga ngawur kalo begitu caranya konfirmasi di hadapan anggota DPRD Sinjai,” kesalnya.

Sementara Alikamar, yang dikonfirmasi terkait keterlibatannya mengatakan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi dalam pekerjaan proyek milyaran tersebut. “Pertama tama saya menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar HIPPMAS atas keterlambatan pekerjaan proyek aspuri HIPPMAS di jl. Perintis kemerdekaan Makassar,” katanya.

Dalihnya Atas kegaduhan yang terjadi beberapa terakhir ini itu tak lain atas permintaan dirinya sendiri kepada adik-adik HIPPMAS untuk segera mengawal proses pekerjaan disana yang masih berlangsung sampai hari ini.

“Saya sungguh celaka atas keterlambatan ini dan merasa terpojokkan walau sesungguhnya sebelum pekerjaan ini saya serahkan kepada direktur perusahaan CV. Sumber Rejeki Utama, saya sudah bersepakat bersama dengan direktur perusahaan yang bertempat diwarkop Sami, Makassar, dan kesepakatan itu salah satunya beliau siap menyelesaikan pekerjaan sampai di bulan 12 dengan jaminan semua pekerja atau tukang yang sebelumnya saya gunakan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan,” urainya.

lanjut Alikamar mengatakan, jika waktu itu sudah ada deviasi sekitar 17% namun bukan berarti bahwa Saya tidak mampu menyelesaikan tangggung jawab itu. Dan Atas beberapa isu isu yang berhembus baik dari saudara saudara saya di HIPPMAS maupun dari pihak PPK Proyek Aspuri untuk segera menghentikan semua itu karena saling menyalahkan diantara kita bukan hal yang baik untuk menyelesaikan masalah ini.

Apalagi kata Dia belum tentu semua proses kegiatan-kegiatan yang ada di dinas P.U Snjai, sudah berjalan dengan baik sampai hari ini atau sudah bersih dari dosa dosa.

“Ini cukup menjadi urusan saya untuk menagih komitmen dan janji direktur CV. Sumber Rejeki Utama untuk menyelesaikan pekerjaan Aspuri HIPPMAS di Jl. perintis kemerdekaan karena saya merasa dibohongi, ditipu dan dikorbankan atas keterlambatan pekerjaan ini,” ungkapnya.

Alikamar menambahkan, jika pekerjaan itu tidak pernah secara terpaksa diambil alih oleh direktur CV. Sumber Rejeki Utama, namun itu murni atas kesepakatan dengan direktur perusahaan dan salah satu kesepakatan itu adalah siap akan menyelesaikan sampai akhir bulan 12 tahun 2018.

“Intinya tidak ada kaitannya pak Satria dan Wahyu, disini, karena saya sendiri yang menemui langsung direktur CV. Sumber Rezeki Utama di warkop Sami, dimana kesepakatan salah satunya siap menyelesaiakn proyek itu sampai akhir desember 2018,” kuncinya.

Sebelumnya juga Satria Ramli, juga menjelaskan keterlibatannya dalam proyek tersebut. “saya merasa punya tanggung jawab moril sebagai orang yang meminjam perusahaan dan sebagai mantan ketua HIPPMAS terus membantu dan sama-sama menggenjot pekerjaan itu setelah proses peralihan dari pelaksana pertama ke pemilik perusahaan agar terhindar dari sanksi black list, dan alhamdulillah sampai saat ini progres sudah mencapai sekira 70 % lebih,” tuturnya (Asrianto/Rls)

Editor : Muh. Asdar

You may also like