MAKASSAR, BB — Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII belum mempersiapkan anggaran khusus untuk pelebaran sejumlah jembatan yang masih sempit. Lebarnya tak simetris dengan jalan.
Kepala BBPJN XIII Miftachul Munir tak menapik banyaknya jembatan di jalan nasional yang butuh pelebaran. Kondisi lebarnya sudah tak sesuai dengan lebar jalan yang ada.
Di jalan poros Makassar-Parepare misalnya, ada beberapa ruas jembatan yang sempi. Kondisi jembatan hanya muat untuk dua jalur. Sementara jalannya sudah mencapai empat jalur dengan dua jalur jalan.
“Di pusat Kota Maros, misalnya. Itu hanya satu jembatan. Padahal jalannya lebar. Itu juga jadi persoalan,” ungkap Munir, Rabu (19/12/2018).
Dia menjelaskan, luas rata-rata jalan di ruas poros tersebut yakni 7 meter untuk setiap jalur. Sementara jembatan masih ada yang luasnya hanya berkisar 4,5 meter, ” lHanya muat dua kendaraan yang melintas berlawanan arah,” bebernya.
Diruas lain pun demikian. Misalnya akses Parepare -Sidrap – Tana Toraja serta akses Sidrap – Wajo – Luwu.
Banyak pula jembatan yang kondisinya serupa di jalur Camba – Bone dan Jalur wilayah Selatan.
Adapun jatah anggaran untuk jembatan yang terbatas. Dari total anggaran untuk 2019 sebesar Rp 1,2 triliun, jatah jembatan sebesar Rp 113 miliar. Itu sudah termasuk rehab dan pelebaran jembatan. (Udin)
Editor : Muh. Asdar