MAKASSAR, BB — Seorang bocah lelaki secapatnya dilarikan ke rumah Sakit Plamonia setelah mendapat luka tikaman mengenai pada punggungnya, bocah lelaki yang duduk dibangku SD ini tak-henti-hetinya meringis kesakitan, senjata berupa badik menancap di punggungnya hingga harus menjalani operasi. Orang tua bocah ini bernama Hartati yang mengetahui anaknya bernasib nahas tiba di Rumah Sakit dengan mata sudah membengkak. Ia melihat anaknya terbaring di Rumah Sakit Plamonia.
Ikhwal peristiwa berdarah itu terjadi pada Selasa siang (11/12/2018), sekira pukul 11.00 Wita. Korban saat itu tengah berada didepan Sekolah dasar Negeri (SDN BAwakaraeng), tidak lama berselang datanglah bocah lelaki yang merupakan pelaku, korban dan pelaku bertemu dan sempat bercengkrama. Namun korban tak menyangka jika pelaku tiba-tiba menyerangnya dengan menggunakan senjata tajam berupa badik, seketika korban roboh bersimbah darah.
Pelaku melihat korban tak berdaya selanjutnya langsung melarikan diri. Beruntung warga melihat korban selanjutnya mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Plamonia untuk mendapat perawatan medis.
Harati Ibu korban yang tiba di Rumah sakit Plamonia setelah mendapat kabar menimpa anaknya. Ia melihat anaknya terbaring dan dalam perawatan medis, selanjutnya petugas kepolsian mengarahkannya melaporkan kejadian menimpanya ke Mapolsek Makassar.
Kepada polisi yang menerima laporan Hartati lebih dulu menyebutkan identitas anaknya yang merupakan korban penikaman bernama Muh.Fahreza. Dia mengungkapkan kejadian menimpa anaknya berdasarkan pengakuan anaknya saat dirinya menemuinya.
Menurut Hartati mengutip pengakuan anaknya (korban), kala itu korban tengah berada di sekolahnya, tidak lama datanglah pelaku lalu memalak korban dengan meminta uang ke korban senilai Rp 5 ribu. Namun korban tak menggubris permintaan pelaku. Tiba-tiba saja pelaku menikamnya pakai badik mengenai pada punggung korban. Laporan korban terlampir dengan STPL/837/K/XII/2018/Sek Makassar/Restabes Makassar.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), Makassar Kompol Usman setelah menerima laporan korban selanjutnya menurunkan tim Resmob Polsek Makassar untuk melakukan penyelidikan serta pengejaran terhadap pelaku. Hanya empat jam pasca kejadian tersebut Tim Resmob berhasil mengindentifikasi pelaku, selanjutnya dilakukan pelacakan dan pelaku terdeteksi tengah berada di Jalan Inpeksi Kanal Kerung-kerung, penyergapan pun dilakukan terhadap pelaku, tim Resmob yang di beck up tim Jatanras Polrestabes Makassar berhasil membekuk pelaku bersama rekannya.
Selanjutnya sekira pukul 16.00 Wita. Pelaku tiba di Mapolsek Makassar dalam kawalan petugas kepolisian dengan menumpangi mobil tim kejahatan dan kekerasan (Jatanras), Polrestabes Makassar, setibanya kedua bocah mengenakan baju kembar tersebut langsung digiring ke sebuah ruang untuk menjalani pemeriksaan awal sebelum diserahkan ke pihak Perlinduangan Perempuan dan Anak (PPA), Polrestabes makassar.
* Pengakuan Pelaku
Kepada polisi pelaku menyebutkan identitasnya berisial FK yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia mngaku jika dirinya sampai menikam korban lantaran korban hendak mengeroyok dirinya. Ia juga membantah jika dirinya tidak memalak korban.
“Sebenarnya saya Pak. Hanya mau menjemput adikku di Sekolah SDN Bawakaraeng, saat saya berada disana. Korban berencana hendak mengeroyok saya. Korban kemudian mengejarku saat itulah saya mengeluarkan badik lalu menusuk punggung korban, dan saya tidak memalak uang korban,” akunya dengan singkat.
* Penjejelasan Kapolsek saat Pelaku Penikaman Terciduk
Sementara itu Kapolsek Makassar Kompol Usman yang ditemui mengatakan, kejadian penikaman mengakibatkan seorang bocah Muh.Fahreza ditikam bermula saat Muh.Fahreza (korban) dan pelaku berinisial (FK), ketika bertemu di depan SDN Bawakaraeng, pelaku (FK) datang ke sekolah bertujuan menjemput adiknya sementara korban yang tengah berada juga dilokasi itu bertemu dengan pelaku sampai terlibat cekcok.
“Ketika korban dan pelaku bertemu keduanya terlibat cekcok saat itulah pelaku menikam korban. Tapi kami masih dalami lagi motifnya, sambil menunggu kondisi korban membaik, pelaku diamankan saat bersama rekannya berinisial IM saat keduanya berada di Jalan Inpeksi Kanal Kerung-kerung, setelah sebelumnya usai menikam korban ia sempat pulang ke rumahnya lalu ke rumah keluarganya makan siang disana. Selanjutnya ke Jalan Inpeksi kanal Kerung-kerung disanalah pelaku disergap, tim Resmob polsek Makassar di beck up tim Jatanras Polrestabes Makassar,” jelas Kompol Usman.
* Pengakuan Ibu Korban yang Mengutip Pengakuan Anaknya (Korban)
Terpisah Ibu korban yakni Hartati mengungkapkan jika setahu dirinya anaknya yakni Muh.Fahreza cukup penyabar dan setahu dirinya juga Muh.Fahreza tak pernah bersiteru dengan orang lain.
“Saya tidak yakin kalau anakku (korban), sampai bermasalah dengan orang lain.Namun setahu saya kalau anakku (korban), itu sangat penyabar, penurut. Jadi saya tidak yakin kalau anak saya punya persoalan terlebih lagi kalau dirinya yang jahat sama orang lain,” tutur Hartati.
Kendati sangat prihatin akan kondisi anaknya (korban), lantaran harus menjalani operasi untuk mengangkat senjata tajam berupa badik yang tertancap di punggungnya dan membutuhkan biaya cukup mahal.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi anakku (korban), sebab ia harus menjalani operasi untuk mengankat badik yang tertancap di punggungnya. Anakku (korban), mengalami sesak. Kata dokter jika badik yang tertancap di punggungnya. Itu mengenai tulangnya sehingga harus di operasi, seandainya badik itu hanya mengenai dagingnya kata dokter langsung saja mengeluarkan senjata tajam itu,” ungkapnya seraya sambil mengusap air matanya (*)
Editor : Arjuna Sakti