MAKASSAR, BB — sepuluh orang pemuda digiring ke sebuah ruangan di Mapolsek Panakkukang, mereka berjumlah puluhan itu adalah pemuda yang terjaring dalam razia premanisme di wilayah hukum Polsek Pankakkukang, kepada polisi yang memeriksanya mereka lebih dulu menyebuitkn identitasnya masing-masing bernama Jarollah Dg Tata (37), Ridwan Dg Ewa (41), Ambo Jumardin (23), Sutrisno, kelimanya merupakan warga Jalan Boulevard.
Identitas selanjutnya, Ikhsan (42), Abd Rahim (42), keduanya warga Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Indra Irawan (41), warga Jalan Maccini Tengah, Rusdi (41), Warga Jalan Karuwisi, Ucok Politan (34),warga Pampang 2, Hasan (44), warga Jalan Sukaria.
Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap yang dikonfirmasi, Jumat (7/12/2018), membenarkan sebanyak sepuluh orang lelaki diamankan oleh tim Resmob Panakkukang, pada Kamis sore hingga malam (6/12/2018), yang di pimpin Panit II Reksrim Ipda Roberth Hariyanto Siga yang turun melakukan Operasi Penyakit Masarakat (Pekat), 2018 di wilayah Panakkukang.
“Awalnya tim Resmob turun melaksanakan giat operasi pekat 2018 terhadap premanisme dengan berkeliling Patroli di Jalan Boulevard sebelum mendekat di sekitar depan Mall Panakkukang melihat ada puluhan orang lelaki mengatur parkir dan melewati batas pinggir Jalan (bahu jalan), yang masih area pengguna jalan sehingga dapat memicu kemacetan, tim Resmob langsung menghampirinya mereka pun langsung lari kocar kacir, karena mereka jukir liar, kejar kejaran pun dilakukan dan berhasil mengamankan mereka berjumlah puluhan orang tersebut, selanjutnya mereka digelandang ke Mapolsek Panakkukang untuk di periksa,” jelas Ananda.
Mereka puluhan yang diamankan kata Ananda setiba di Mapolsek selanjutnya di lakukan pendataan yang selanjutnya mereka di berikan pembinaan agar tidak melakukan aktivitas yang mengganggu ketenangan warga dan dapat memicu gangguan kamtibmas, “Puluhan orang yang kami amankan mereka di beri pembinaan agar tidak melakukan aktivitas seperti jukir liar yang dapat menggangu pengguna jalan dan dapat memicu keributan sebab tidak semua pengguna jalan wataknya sabar terkadang juga ada yang tidak ingin menerima situasi di jalan misalnya dalam kondisi macet dan mengetahui penyebabnya jika adanya aktivitas jukir. Dari sinilah dinilai sepele.Namun cukup beresiko. Maka dari itu kami lakukan pencegahan,” pungkas Ananda. (*)
Penulis : Irfan NK
Editor : Arjuna Sakti