Giliran Warga Bapangi Sidrap Diberi Edukasi Tentang Wasbang

0 comments

SIDRAP, BB — Menyikapi perkembangan tehnologi modern dewasa ini yang kini terus merangsek ketengah-tengah masyarakat. Apalagi sudah mulai berimbas pada pemahaman-pemahaman negatif tentang adanya pemahaman mulai Radikalisme, Hoax, Isu Sarachen dan Terorisme.

Mencermati hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab Sidrap) terus berupaya menangkal pemahaman tersebut dengan intens turun ke masyarakat memberikan penyuluhan agar masyarakat kebal terhadap pemahaman negatif tersebut.

Seperti dilakoni Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) selaku leading sektor hal itu intens turun melakukan sosialisasi tentang wawasan kebangsaan (Wasbang).

Terutama, giat itu bertujuan memberi edukasi pada masyarakat agar turut menumbuhkan rasa cinta tanah air dan tidak terpengaruh hal-hal negatif yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Kali ini, Pendidikan wawasan kebangsaan menyasar warga Dusun Bingkulu, Desa Bapangi kecamatan Panca Lautang, Sidrap yang dilaksanakan pada Jumat 30 Nopember 2018.

Sedikitnya, ada sekitar 70 masyarakat di undang hadir mengikuti penyuluhan yang dikerjasamakan Kesbangpol dengan DPRD Sidrap.

Adapun tim inti pemateri dihadirkan diantaranya, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sidrap, Drs. H. Andi Baharuddin, M.Adm, Pem sekaligus membuka resmi acara tersebut.

Selain itu, juga unsur TNI diwakili Kapten Inf. Haryono Mansyur yang juga Danramil Kodim 1420-03 Maritengngae, serta unsur pemateri dari Kesbangpol Supratman dan anggota Legslator Sidrap Sudarmin baba, SH serta Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga, Kesbangpol Fahruddin Lambogo,SE,MM.

Kegiatan Edukasi wasbang ini, dimulai pukul 08.30 Wita sampai dengan pukul 17.00 Wita.

Dalam paparan para materi, pada intinya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menangkal segala bentuk ancaman luar terutama radikalisme dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.

“Kita beri pencerahan materi tentang wawasan kebangsaan pada masyarakat Desa Bapangi dan edukasi faham makna dari ideologi negara kita ini,”ungkap Plt Kesbangpol HA Baharuddin disela-sela sosialisasi tersebut, Jumat (30/11/2018).

Selain wawasan kebangsaan, peserta sosialisasi ini juga diberi pemahaman era digital yang semakin berkembang. Semua elemen masyarakat dihimbau agar berhati-hati dalam menyebarkan info atau berita yang belum pasti kebenarannya. Dikarenakan akhir-akhir ini banyak sekali berita palsu yang dikenal dengan “hoaks”.

“Hoaks atau berita palsu banyak tersebar di media sosial saat ini. Hoaks juga termasuk dalam pelanggaran kriminalitas yang bisa dikenakan sanksi kurungan bagi pihak yang menyebarluaskan. Oleh sebab itu, Kami menghimbau masyarakat untuk selalu teliti sebelum menyebarkan informasi. membantu pemerintah menangkal paham-paham negatif terutama radikalisme,”tegasnya.

Andi Baharuddin juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak berhubungan dengan hal-hal negatif. “Kalau terlibat pelanggaran, dapat terjerat hukum pidana. Dan saya tidak ingin kalian berurusan dengan kami,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Kapten Inf. Haryono Mansyur dalam materinya menyebutkan 4 pilar kebangsaan yakni pertama yaitu Pilar Pancasila.

Pancasila merupakan pilar pertama untuk kokohnya negara-bangsa Indonesia. Kemudian Pilar Undang-Undang Dasar 1945. UUD 1945 merupakan pilar kedua dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dan Pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia serta terakhir Pilar Bhinneka Tunggal Ika.

“Pemikiran dasar mengapa Pancasila berperan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sila yang terdapat dalam Pancasila yang menjadi dasar system ketatanan negara kita ini,”katanya.

“Kemudian Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama sehingga dibutuhkan sistem pemerintahan yang kua sehingga dapat mengakomodir keanekaragaman itu. Pancasila dianggap sebagai pilar paling utama bangsa Indonesia yang pluralistik,”ucap Haryono.

Pada pemateri kedua, Supratman banyak menggambarkan tentang ideologi Pancasila dimana rakyat Indonesia harus menjaga 4 Pilar Kebangsaan itu.

“Untuk menjaga 4 pilar kebangsaan tersebut dibutuhkan pendekatan khusus. Beberapa pendekatan tersebut diantaranya adalah pendekatan Kultural, Pendekatan Edukatif, Hukum, dan Struktural,”lontar Supratman dihadapan peserta.

Begitu pun juga, sambung dia, yaitu pendekatan ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan budaya dan kearifan lokal lebih mendalam kepada generasi muda. “Ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang mengedepankan norma dan budaya bangsa. Kemudian pembangunan dan teknologi dapat berjalan dengan memperhatikan potensi dan kekayaan budaya bangsa terutama daerah kita tanpa mengeliminasi adat istiadat yang ada,”tegasnya.

Dilokasi yang sama, paparan pemateri ditutup oleh Sudarmin Baba, legislator asal Demokrat ini memaparkan pentingnya penyuluhan ini agar masyarakat Sidrap, khusunya Desa Bapangi sebagai wilayah perbatasan dengan kabupaten Soppeng semakin kuat dan sadar akan pentingnya tumbuh rasa kecintaan tanah air dengan menangkal dan tak terpengaruh dengan hal-hal negatif.

“Intinya, masyarakat Bapangi harus membentengi diri dengan ideologi Pancasila, kemudian UUD 45, lalu Kesatuan NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika. Satu hal, jangan terpengaruh isu Hoax, sarachen atau ujaran kebencian, kita sudah bisa memilah-milah mana berita baik dan mana buruk. Indoensia kuta kalau masyarakat berkiblat pada asas Pancasila dan UUD 45,”tandasnya. (Ady)

Editor : Muh. Asdar

You may also like