PAREPARE — Bursa calon ketua umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Parepare, masih memanas. Potensi saling berhadapan (head to head) dua bakal calon yang mendaftar masih terbuka.
Itu setelah hasil pemeriksaan berkas pencalonan yang diumumkan Tim Penjaringan/Penyaringan Bakal Calon Ketua Umum KONI Parepare, Selasa, 27 November 2018, menyebutkan dari dua pendaftar, satu dinyatakan memenuhi syarat, dan satu lagi masih diberi kesempatan untuk melengkapi berkas.
Petahana Ketua KONI Parepare, Parman Farid dinyatakan memenuhi syarat. Dari persyaratan dukungan minimal 10 persen atau tiga Pengcab olahraga, dimana Parman Farid mendapatkan lima dukungan.
Sementara calon penantangnya, H Bakhtiar Syarifuddin mendapatkan tiga dukungan Pengcab, hanya saja satu Pengcab yakni Gabsi (bridge) dukungannya dinilai belum sah.
Ketua Tim Penjaringan, Muh Yusuf MR mengatakan, rekomendasi dukungan Pengcab itu dianggap sah, apabila ditandatangani ketua dan sekretaris serta dicap stempel.
“Jadi khusus H Bakhtiar Syarifuddin, dari tiga dukungannya, satu Pengcab yakni Gabsi yang belum ditandatangani ketua dan sekretaris, diminta untuk ditandatangani. Diberikan waktu dua hari untuk melengkapi berkasnya. Hingga 29 November, pukul 17.00,” kata Yusuf di Sekretariat KONI Parepare, Selasa, 27 November 2018.
Soal batas waktu yang diberikan, Bakhtiar Syarifuddin meminta kelonggaran lebih dari dua hari.
“Saya pikir waktu dua hari mepet, kalau bisa ditambah sampai satu minggu misalnya. Karena persoalan komunikasi dengan Pengcab ini tidak cukup jika hanya dua hari,” pinta Bakhtiar yang juga Bendahara Umum KONI Parepare.
Namun oleh tim penjaringan yang terdiri dari Yusuf MR (ketua) Makmur MM (sekretaris), Rahman Dj dan Makmur MPd (anggota), ditekankan bahwa tahapan penjaringan sudah final, tidak bisa diubah lagi.
“Kita sudah memasuki fase keempat dari sembilan fase tahapan penjaringan, jadi tidak mungkin direvisi lagi. Kalau mau direvisi, ya harus mundur dua minggu lagi ke belakang. Tapi itu tidak mungkin, karena akan mengganggu tahapan. Tahapan harus tetap berjalan sesuai ketentuan awal, jadi waktu yang diberikan hanya dua hari,” tegas Yusuf.
Tahapan saat ini adalah pengumuman kelengkapan berkas, yang berkasnya belum lengkap diberi waktu dua hari, 28-29 November 2018, untuk melengkapi.
Tahapan selanjutnya adalah pengumuman hasil verifikasi berkas pada 29 November 2018. Setelah itu masa sanggah pada 29-30 November 2018. Per 1 Desember 2018, pengumuman resmi calon ketua umum KONI Parepare periode 2018-2022. Pengesahan calon ketua umum terpilih melalui musyawarah olahraga kota (Musorkot) pada 4 Desember 2018.
“Jadi kita sudah mensosialisasikan dan membuka seluas-luasnya kepada siapa saja figur yang mau maju calon ketua KONI, namun hanya tiga yang mengambil formulir, dua yang mengembalikan, satu dinyatakan memenuhi syarat, dan satu lagi diminta melengkapi berkasnya,” imbuh Yusuf.
Yusuf menambahkan, Musorkot bukan hanya menjadi ajang memilih ketua, tapi momen konsolidasi stakeholder keolahragaan untuk memikirkan dan merumuskan bersama kemajuan olahraga Parepare.
Juga diumumkan lima Pengcab yang mendukung Parman Farid adalah Popsi (layar), FPTI (panjat tebing), Forki (karate), Pasi (atletik), dan Pelti (tenis lapangan).
“Sebenarnya ada 21 dukungan kepada saya, hanya saja yang 16 Pengcab, tidak mengikuti format yang ada. Hanya ditandatangani ketua tidak ada sekretaris, padahal seharusnya ketua dan sekretaris. Makanya oleh tim penjaringan dianggap tidak memenuhi syarat. Hanya lima yang diakui,” ungkap Parman.
Sementara tiga Pengcab yang mendukung Bakhtiar syarifuddin adalah PRSI (renang), Perbasasi (softball), dan Gabsi yang diminta untuk dilengkapi.
“Insya Allah, saya tetap optimis untuk maju bersaing menjadi calon ketua umum KONI Parepare,” tandas Bakhtiar. (Udin)
Editor : Muh. Asdar