MAKASSAR, BB — Baru saja berganti hari Senin (26/11/2018), jarum jam menunjukkan pukul 01.00 Wita. Warga di Jalan Datuk Ditiro mendadak geger saat menemukan potongan pergelangan tangan di depan sebuah warkop, pergelangan tangan ditemukan warga masih bersimbah darah, tidak lama berselang datanglah seorang lelaki bernama Khaerul, kedatangannya mencari pergelangan tangan rekannya yang putus. Dari sinilah diketahui jika pergelangan tangan putus yang pertama kali ditemukan oleh warga bernama Dedi. Itu pergelangan tangan seorang lelaki bernama Imran (20), warga Jalan Abubakar Lambogo yang merupakan korban kekerasan pelaku begal.
Aparat kepolisian Polsek Tallo yang di pimpin Kapolsek Tallo Kompol Amrin AT yang didampingi Panit II Reksrim Ipda Muhiddin bersama personel lainnya turun kelokasi setelah mendapat informasi, selanjutnya melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Dari keterangan Khaerul yang merupakan saski dari insiden ini, mengungkapkan jika dirinya saat itu mengetahui rekannya yakni (korban Imran), pergelangannya putus ditebas oleh dua orang pelaku saat Imran datang kerumahnya menemuinya. Imran dalam kondisi berlumuran darah sambil memegang pergelangannya yang belum terputus dan meminta dirinya dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bross.
“Imran datang menemuiku katanya dia saat saya berbicara lewat handphone ia sudah didepan pintu rumahku. Saya keget melihat Imran yang datang sudah dalam kondisi berlumuran darah pada bagian tangannya. Dia (Imran), secapatnya saya larikan ke Rumah Sakit Awal Bross dengan mengendarai motor, setiba di Rumah Sakit Awal Bross, Imran keget melihat pergelangan tangannya putus dan tercecer, saat itulah saya mencari pergelangan tangan Imran dengan menyusuri sepanjang Jalan yang saya lalui sebelumnya. Namun saat di Jalan Datuk Ditiro saya melihat warga berkerumung ternyata pergelangan tangan yang putus tersebut mereka temukan,” jelas Khaerul.
Sementara salah seorang warga bernama Dedi merupakan saksi yang pertama kali menemukan pergelangan tangan putus tersebut di Jalan, Dedi mengatakan kala itu dirinya hendak masuk kesebuah warkop di Jalan Ditiro, “Saya sementara berjalan kaki menuju warkop seketika melihat pergelangan tangan putus. Saya lalu menyampaikan warga dan pengunjung warkop saat itulah warga pada berdatangan,” ungkap Dedi.
Pasca kejadian puluhan Mahasiswa Universitas Akademi Tekhnik Industri (ATIM), Jalan Sunu beramai-ramai berdatangan ke Rumah Sakit Awal Bross, mereka hendak mengetahui ikhwal peristiwa menimpa rekannya yakni Imran yang menjadi korban kekerasan terhadap pelaku begal, mereka Mahasiswa ATIM ini juga turut membantu aparat kepolisian mencari tahu pelaku yang telah menebas Imran yang menderita cacat se umur hidup, setelah pergelangan tangan sebelah kirinya putus.
Korban yang ditemui, mengungkapkan dirinya saat berada tepatnya di dekat sekolah (MI) SD dan (MTS) SMP Muhammadiyah Makassar Jalan Datuk Ribandang hendak menemui rekannya bernama Khaerul. Ia lalu duduk diatas motornya menghubungi Khaerul dengan maksud hendak menginap, karena rumahnya di Jalan Abubakar Lambogo sudah tertutup
“Saya hubungi temanku (Khaerul), saat sudah berada didekat rumahnya, karena rumahku sudah tertutup dan rencana saya mau menginap dirumah Khaerul, tidak lama datanglah dua orang pelaku dengan mengendarai motor Honda Beat warna putih ia lalu menghampriku, salah satunya langsung menyerangku dengan menggunakan sebilah parang, sekali parang diayunkan ketubuhku saya pun menghindar lalu berlari, kedua pelaku mengejarku lalu salah satu dari mereka kembali mengayunkan parangnya ke tubuhku saya pun menangkisnya, lalu pelaku meminta handphone milikku merk Samsung J7 Prime saat itulah saya berlari sempoyongan antara sadar dan tidak sadar dan tidak mengetahui jika handphone milikku terjatuh, kemungkinannya diambil oleh kedua pelaku,” ujar Imran.
Menurut Imran saat dirinya yang dibonceng oleh Khaerul pergelangan tangannya saat itu masih ada. Namun ia baru sadar jika pergelangannya jatuh di Jalan setiba di Rumah Sakit Awal Bross, “Baru saya sadar kalau pergelanganku putus dan terjatuh di jalan setiba di Rumah Sakit Awal Bross. Saya lalu kemudian menyampaikan Khaerul kalau pergelaganku jatuh, Khaerul pun langsung bergegas mencarinya sementara saya langsung mendapat perawatan intensif,” terang Imran.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek),Tallo Kompol Amrin AT yang ditemui mengatakan, pihaknya setelah menerima informasi adanya pergelangan tangan ditemukan oleh warga, pihaknya bersama personelnya langsung turun kelokasi dan mengambil keterangan saksi-saksi, dan melakukan proses olah tempat kejadian perkara, disamping itu mengambil keterangan korban.
“Kami masih melakukan penyelidikan atas insiden ini, di duga korban jadi korban pembegalan, pelakunya masih dalam pengejaran. Alhamdulillah kondisi korban sudah agak membaik dimana sebelumnya korban kritis. Kami juga menyerahkan pergelangan tangan korban yang putus tersebut ke pihak medis Rumah Sakit Awal Bross. Insya Allah semoga pelakunya secapatnya tertangkap,” pungkasnya. (*)
Editor : Arjuna Sakti