Begini Makna Hari Pahlawan Bagi Celeg Cantik Partai PPP Dapil V Ini

0 comments

SINJAI, BB — Tanggal 10 November 2018, merupakan momentum bangsa Indonesia merayakan Hari Pahlawan. Perayaan ini tentunya bukan hanya sekedar hadiah, melainkan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.

Bila kita menengok sejarah masa lalu, perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah di bumi pertiwi ini, tidak bisa dibayar dalam bentuk apapun. Mereka rela bertempur mati-matian di medan perang, dan tak pernah gentar meski nyawa menjadi taruhannya. Maka dari itu, kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka saat hari pahlawan 10 November ini.

Dalam merefleksi momentum sejarah bangsa ini, bagi Andi Nurul Abidah Ramli, Caleg DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Dapil V (Bulukumba-Sinjai), memaknai hari pahlawan ini dengan berpegan prinsip pada sebuah pepatah yang mengatakan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang meghargai dan menghormati jasa pahlawannya.” Seperti kata Bung Karno yang juga mengatakan “Negara yang besar adalah yang tidak melupakan jas merah,” artinya tidak akan melupakan sejarah suatu bangsa tersebut.

“Kita memang tidak ikut serta dalam perjuangan yang mengorbankan ribuan nyawa di Surabaya pada waktu itu. Namun kita, khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa sudah sepatutnya memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman,” kata Adi Nurul, sabtu (10/11/2018).

Bagi Anda Nurul, Hari Pahlawan memang diperingati setiap 10 November, tapi jadilah pahlawan setiap harinya dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah pahlawan yang dimulai untuk diri sendiri dan keluarga dengan mencetak prestasi hingga akhirnya menjadi pahlawan bagi negeri ini.

“Jangan jadikan Hari Pahlawan ini sebagai unsur seremoni belaka tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan dari pahlawan kita. Sebagai generasi mudah sudah saatnya kita mengambil nilai-nilai tersebut yang direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar itu.

Caleg muda nomor urut 3 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang masih berusia 23 tahun ini, memiliki cita-cita untuk membentuk Indonesia sebagai negara yang damai, adil, sejahtera dan tentunya jujur. Olehnya itu Ia memberanikan diri bertarung di ajang pileg 2019 mendatang, dengan motifasi jika ‘Perempuan adalah simbol peradaban, Bangkit dari Keterpurukan dan bergerak untuk kemajuan’.

“Sebagai generasi muda, saatnya mengambil peran untuk kemaslahatan Ummat. Jangan menjadi seseorang yang justru melakukan tindakan yang merugikan negara. Jadilah pemuda bangsa yang pemberani dan tegas melawan segala ketidakjujuran demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tegas putri sulung dari pasangan Dr. H. Andi Djamaluddin Ramli, M.Si. dan dr. Nikmat B. Situru ini.

Aktivis Mahasiswa, yang saat ini aktif sebagai Pengurus Devisi Bidang Hubungan Antar Lembaga Kohati HMI Cabang Makassar ini, kemudian mengajak generasi muda saat ini untuk bangun dari keterpurukan dengan menjauhi sikap apatis, dan sikap acuh, dimana tingkat kepedulian terhadap sesama dan masalah dalam negeri sangat tipis. Tugas generasi muda, memang bukan lagi melawan para penjajah, tetapi bertempur dengan segala ketertinggalan seperti kebodohan dan kemiskinan dalam negeri.

“Semakin jauh generasi muda dari kegiatan yang produktif dan positif, semakin jauh juga jalan bagi Indonesia untuk menjadi negara yang makmur karena sang pembaharu masa depan yang masih belum memahami peran mereka sesungguhnya. Generasi muda sudah seharusnya memiliki jiwa kepemimpinan yang harus selalu maju ke depan karena masa depan bangsa ada ditangan anak-anak muda. Penting untuk memiliki sikap kepemimpinan dengan kepekaan terhadap masalah sosial, lingkungan, dan politik sebagai representasi wajah baru bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Terakhir Andi Nurul Abidah Ramli, menyampaikan ‘Selamat Hari Pahlawan ke-73 dan jadilah generasi muda yang memberikan dampak postif sebagai motor bagi kemajuan bangsa, untuk menuju bangsa yang adil dan makmur’. (Asrianto)

Editor : Muh. Asdar

You may also like