PASANGKAYU – Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Andi Amran Sulaiman melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka melakukan panen jagung dan dialog dengan petani di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat Sulbar, Rabu (31/10/2018).
Acara tersebut dihadiri oleh, Ali Baal Masdar Gubernur Sulbar, Brigjen Pol Baharuddin Djafar Kapolda Sulbar, Agus Ambo Djiwa Bupati Pasangkayu, Muhammad Saal Wakil Bupati Pasangkayu, Letkol Inf Takdir Tandiesakh Dandim 1427 Pasangkayu, AKBP. Made Ary Pradhana Kapolres Pasangkayu, Imanuel Rudi Pailang Kajari Pasangkayu, Makmur Asisten I Pemda Pasangkayu, Nazlah Kamaluddin Kadis Pertanian Pasangkayu, Mas’ud Kabag Protokol Kementan RI, para Kepala OPD Pemda Pasangkayu, ASN Pemda Pasangkayu, dan ratusan petani Kabupaten Pasangkayu.
Dalam sambutan Andi Amran Sulaiman, mengatakan ia Memohon maaf karena selama 4 tahun menjabat sebagai Menteri Pertanian baru kali ini berkesempatan untuk mengunjungi Kabupaten Pasangkayu. Setelah kunjungan ini dirinya akan langsung menuju Jakarta karena dipanggil oleh Presiden RI, namun dirinya ada waktu selama 1 jam di Kabupaten Pasangkayu.
“Pasangkayu merupakan daerah kaya, maka kita harus menjadi orang kaya karena tanah kita ini subur. Untuk tahun ini saya akan memberikan bantuan benih jagung untuk lahan seluas 40.000 hektar, sedangkan tahun depan jumlah bantuannya akan ditambah menjadi 50.000 hektar,” ungkapnya.
Menurutnya, Negara lain yang hanya mendapat sinar matahari selama 6 bulan namun bisa ekspor, sedangkan Indonesia mendapat sinar matahari selama 12 bulan malah harus impor.
“Dirinya prihatin dengan Sungai Lariang yang airnya mengalir ke laut tanpa dimaksimalkan untuk kebutuhan pertanian. Olehnya itu, saya juga akan memberikan bantuan pompa air sebanyak 20 unit apabila stok di Kementrian masih ada,” bebernya.
Dalam sesi dialog, masyarakat menyampaikan kepada Menteri Pertanian terkait perbedaan harga tandan buah segar (TBS) antara di Kabupaten Pasangkayu dengan di Pulau Kalimantan. Menteri Pertanian kemudian memanggil Budi CDAM PT. Mamuang untuk menjelaskan secara langsung kepada petani terkait masalah tersebut.
lCDAM PT. Mamuang Budi mengatakan bahwa harga TBS di Kabupaten Pasangkayu saat ini sekitar Rp.1.000 per kg, “selama ini pihak perusahaan selalu mengikuti ketentuan dari pemerintah terkait dengan harga TBS,” papar Budi. (Arif)
Editor : Supardi