PAREPARE — Pabrik daur ulang plastik milik salah seorang warga bernama Sukron terbakar di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Jumat (19/10/2018).
Kebakaran tersebut diduga bermula dari alang-alang yang terbakar yang berseblahan dengan pabrik plastik. Angin yang terus bertiup kencang dari arah selatan membuat api terus membesar dan merambat ke tempat lain hingga mengakibatkan pabrik daur ulang pelastik milik Sukron terbakar.
Tak hanya itu, sebagian isi rumah miliknya juga ikut terbakar. Karyawannya pun panik langsung berhamburan keluar dari pabrik dan berusaha menyelamatkan diri.
Menurut salah seorang karyawan yang bekerja di pabrik tersebut mengungkapkan, api berawal dari rumput kering yang terbakar tepat berada di samping pabrik. “Karena angin kencang dan membakar pabrik, saya lari dan menyiram api tersebut. Namun api makin membesar jadi saya lari selamatkan diri,” terangnya saat ditemui di lokasi kebakaran.
Wakil Ketua DPRD, Rahmat Syamsu Alam yang datang ke lokasi itu juga mengaku kaget melihat asap tebal menyelimuti wilayah Parepare. “Saya mau ke kantor DPRD, tapi melihat asap tebal di langit Parepare terpaksa saya putar mobil menuju ke lokasi. Dugaan sementara kebakaran alang-alang yang merambat ke tempat penampungan pelastik. Ini dilihat dari arah angin,” kata Ato, sapaan akrab Rahmat Syamsu Alam.
Sementara Kapolsek Ujung, AKP Muhabar juga langsung mendatangi lokasi kebakaran, untuk mengidentifikasi dan mengamankan warga yang panik.
“Petugas pemadam kebakaran telah melakukan pemadaman. Dugaan sementara, kebakaran alang-alang lalu merambat ke tempat penampungan plastik bekas,” kata Muhabar saat memantau pemadaman api tersebut.
Api baru bisa dipadamkan selama kurang lebih 30 menit, setelah seluruh armada pemadam kebakaran Kota Parepare diterjunkan di lokasi kebakaran. Satu orang anggota pemadam kebakaran terpaksa mendapatkan pertolongan karena sesak napas akibat asap yang ditimbulkan dari plastik.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, Namun kerugian material ditaksir hingga ratusan juta rupiah. (Udin)
Editor : Supardi
