MAKASSAR — Warga masih ramai membicarakan aksi begal sadis yang sempat melukai seorang anggota kepolisian. Namun demikian warga memberi apresiasi aparat kepolisan yang berhasil menumpas aksi kejahatan dan kekerasan (curas), tersebut. Dimana seorang tersangka berjulukan Kapten Begal Sukaria itu tewas di ujung bedil polisi pada Jumat dini hari (21/9), sekitar pukul 05.45 Wita.
Suasana saat proses penangkapan itu berlangsung masih pagi. Kala itu warga tengah melakukan aktifitasnya tiba-tiba mendengar suara gaduh dari luar rumahnya, tidak lama kemudian terdengar suara letusan tembakan sebanyak tiga kali. Dorr.Dorr.Dorr, Warga kemudian keluar dari rumahnya, melihat seorang lelaki dalam kondisi terkapar berlumuran darah, sementara seorang lelaki yang merupakan anggota kepolisian juga terluka pada bagian tangan dan leher kirinya.
Lelaki yang terkapar tersebut tewas. Ia dievakuasi oleh beberapa pria bersenjata, sementara satu orang lelaki yang merupakan anggota kepolisian jiuga dievakuasi lantaran mengalami pendarahan hebat. Belakangan diketahui jika lelaki bersenjata itu adalah aparat kepolisian dari Kejahatan dan kekerasan (jatanras), Polrestabes Makassar menembak seorang tersangka begal lantaran melukai seorang anggota kepolisian saat hendak ditangkap.
Kepala Kepolisian Resort Besar (Kapolrestabes), Makassar Kombes Pol Irwan Anwar yang dikonfirmasi, Minggu (23/9/2018) membenarkan seorang tersangka begal berjulukan ‘Kapten Begal Sukaria’ tewas diterjang timah panas mengenai pada bagian dadanya, tindakan tegas dilakukan tim Jatanras terhadap tersangka saat penangkapan berlangsung di Jalan Nikel di belakang Kantor Pekerjaan Umum (PU), Provinsi Sulawesi selatan. Tim Jatanras dengan terpaksa melepaskan tembakan ketubuh tersangka lantaran saat itu tersangka melukaki seorang anggota Jatanras Polrestabes Makassar.
“Tiga kali tembakan ke udara dilesatkan untuk diminta menghentikan ulah gaduhnya itu terhadap salah seorang personel Jatanras. Namun tersangka tak menggubrisnya. Ia tetap saja menyerang salah seorang personel tim Jatanras dengan menancapkan senjata tajamnya itu ke tubuh seorang personel Jatanras Bribda Yus hingga terluka pada tangan dan leher sebelah kirinya, Personel lainnya melihat jiwa Bribda Yus terancam dengan terpaksa melepaskan tembakan dengan maksud melumpuhkan. Dua peluru meluncur dan bersarang di dada kiri tersangka seketika tersangka tumbang dan tewas dilokasi tempat kejadian perkara (TKP), sementara Bribda Yus karena mengalami pendarahan hebat sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis,” jelas Irwan.
Sebelumnya kata perwira tiga bunga melati di pundaknya ini jika tersangka bernama Kemal (25), adalah Daftar Pencarian Orang (DPO), dalam tindak pidana pencurian disertai kekerasan (curas), yang kerap beraksi di wilayah hukum Polrestabes Makassar diantaranya di Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Paccerakkang, Jalan Cenderawasih, Jalan Pengayoman di depan Hotel Grand Imawan
.Bahkan saat melancarkan aksinya dia tidak segan-segan melukai korbannya. “Dia (Kemal), berjulukan ‘Kapten Begal Sukaria’. Dari kasusnya hingga tim Kejahatan dan Kekerasan (jatanras), Polrestabes Makassar kami turunkan untuk melakukan penyelidikan terhadap tersangka,” terang irwan.
Menurut Irwan ketika penyelidikan berlangsung dan tersangka terdeteksi tengah berada di jalan Nikel tim Jatanras langsung mengepungnya. Hanya saja saat proses penangkapan berlangsung tersangka melakukan perlawanan dengan menyerang personel jatanras dengan menggunakan senjata tajam, “Jiwa personel Jatanras Bribda Yus terancam hingga tersangka di tembak mengedai dada kirinya sebanyak dua kali hingga tewas,” pungkas Kapolrestabes Makassar. (Red)
Editor : Arjuna Sakti