PAREPARE — Sejak diterapkan sistem rujukan berjenjang oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Parepare berdampak penurunan. Hal itu didasari dengan kunjungan pasien berkurang ke Rumah Sakit tipe B.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi (Infokom) RSUD Andi Makkasau Parepare Mukarramah, saat ditemui diruang kerjanya.
Menurutnya sistem rujukan berjenjang ini, disosialisasikan pada Bulan Agustus, dan mulai aktif pada 1 September.
Selain itu, ia juga menjelaskan, dengan adanya rujukan berjenjang ini pendapatan RS pemerintah sangat menurun.
“Masalah pelayanan tentu lebih bagus, tapi pasien yang datang berkurang dibanding dengan waktu belum menerapkan sistem berjenjang ini. Sekarang kurang sskali pasien,” ungkapnya.
Ia mengaku, sistem berjenjang ini, antrean di RSUD Andi Makkasau sudah tidak ada lagi, karena hanya menunggu pasien rujukan dari rumah sakit tipe C. Seperti dari Rumah Sakit Fatimah, atau Rumah Sakit Sumantri.
“Yang namanya antrean pasien sudah tidak ada, nanti ada paaien ketika ada rujukan dari rumah sakit tipe C. Itupun kalau ada Poli Jiwa dan Jantung langsung ke sini, karena itu tidak ada dokternya di rumah sakit tipe C,” katanya.
Kendati demikian, kata Mukkaramah, layanan RSUD Andi Makkasau terus dimaksimalkan di semua loket-loket pelayanan. “Baik pendaftaran di loket BPJS Kesehatan, pelayanan poli, pelayanan kefarmasian, pelayanan pasien rawat jalan dan inap serta kenyamanan terhadap keluarga pasien,” tandasnya. (Udin)
Editor : Supardi