BULUKUMBA — Suasana hampir menjelang pergantian hari, pada Kamis malam (30/8/2018), sekira pukul 23.15 Wita. Warga umumnya sudah pada tidur pulas. Tidak lama berselang dari luar rumah terdengar suara teriak seorang wanita. Teriakan wanita itu meminta agar lampu di padamkan “Matikan lampu” warga mendengar teriakan wanita itu,kemudian menoleh di balik jendela tampak api berkobar begitu hebat.
Api meluluhlantakan rumah panggung di Jalan Soekarno, Kelurahan Tanah Kongkong, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bukukumba yang dihuni oleh warga yang diketahui seorang guru.
Mereka warga panik sambil teriak dan mencari sanak saudaranya. Terdengar suara teriakan histeris lantaran di rumah itu penghuninya tak kunjung keluar padahal dari rumah itu bermula suara teriakan wanita meminta mematikan lampu.
Situasi semakin tegang,meski begitu
warga berupaya melakukan pemadaman dengan menggunakan seadanya. Bunyi sirine mobil damkar terdengar. Sebanyak 8 armada damkar tiba dilokasi melakukan penyisiran.
Bunyi sirine terdengar lagi dan tiba dilokasi mereka adalah aparat kepoisian, selanjutnya tim damkar, aparat kepolisian bersama warga berjibaku api. Alhasil si jago merah berhasil dijinakkan setelah memporak-porandakan dua unit rumah warga.
Pasca api di padamkan,beberapa warga teriak histeris. Dikabarkan jika dirumah yang kebakar itu penghuninya tak kunjung keluar.Isak tangis pun pecah dari pihak kerabat dan tetangga korban saat proses olah tempat kejadian perkara dilakukan petugas kepolisian
Tim Inafis dan Forensik Polres Bulukumba juga tiba dilokasi, selanjutnya melakukan proses pencarian terhadap korban. Dari hasil identifikasi disebutkan jika dua orang korban yang merupakan pemilik rumah ditemukan tewas terpanggang. Dia adalah seorang guru di SMA Muhammadiyah Bulukumba bernama Dra. Nurwati Maula sementara korban lainnya seorang wanita paruh baya bernama Hj Nurhikma (70), yang merupakan seorang pensiunan.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres), Bulukumba AKBP Anggi Naurifal Siregar yang dikonfirmasi Jumat (31/8/2018), membenarkan dua orang tewas dalam peristiwa kebakaran di Jalan Soekarno.
“Dari hasil olah tempat kejadian perkara dilokasi dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Salah seorang saksi bernama Herdiansyah mengaku melihat api bersumber dari hubungan arus pendek (korsleting), dimana api pertama kali muncul di rumah korban Nurwati. Kala itu korban sempat teriak. Api diduga muncul dari plafon rumahnya,” jelas Anggi mengutip keterangan Herdiansyah yang merupakan saksi.
Korban kata Anggi hingga tewas lantaran terjebak di dalam kamar mandi sudah, “Diduga ketika api muncul di plafon kamar korban. Korban kemudian mengamankan diri di kamar WC di lantai dua. Hanya saja api yang sudah mengepung rumah korban sehingga korban terjebak. Dikamar WC jasad korban Nurwati ditemukan. Dari rumah korban Nurwati kemudian api merembes ke rumah korban Nenek Nurhikma (70), korban juga tak bisa berdaya saat api mengepungnya. Apalagi kondisinya sudah uzur. Kedua korban setelah berhasil di evakuasi selanjutnya di bawa ke RSUD Sultan Dg. Raja Bulukumba,” terang Anggi.
Mantan Kapolres Sidrap ini merincin kerugian material yang dialami korban ditaksir hingga Rp 250 juta dari dua unit rumah yang ludes dilalap api.
“Ada sampai Rp 250 juta dari dua unit rumah yang kebakar api. Dari rincian di taksir rumah yang dihuni Almarhumah Dra. Nurwati kerugian material sampai Rp 150 juta, sedang rumah Almarhumah Hj Nurhikma kerugian material dialami ditaksir hingga Rp 100 juta, untuk sementara insiden kebakaran ini di picu karena kosleting. Tapi kami masih dalami,” kata Kapolres (*)
Penulis : Upy
Editor : Arjuna Sakti