PAREPARE — Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kota Parepare, kembali menggelar Talkshow Bahaya Rokok bagi peserta didik yang duduk di bangku SMP dan SMA sederajat di Kota Parepare.
Talkshow Bahaya Rokok pertama di SMP Negeri Model Parepare, Anak didik di sekolah tersebut diberikan pemahaman soal bahaya rokok bagi kesehatan.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Infokom Kota Parepare La Odw Arwah Rahman, mengatakan, Talkshow Bahaya Rokok, memberikan pemahaman kepada peserta didik terhadap bahaya rokok dan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
“Perda itu mengatur soal kawasan atau area dilarang merokok, jual beli, dan iklan rokok. Perda KTR tersebut melarang warga merokok di area pendidikan dan kesehatan, serta kantor pemerintah,” katanya.
Menurutnya, Talkshow Bahaya Rokok bisa mengefektifkan penerapan Perda KTR di Kota Parepare dan dipertahankan menjadi kota sehat. Ia mengajak, peserta fidik menjauhi perokok dan tidak merokok efeknya berbahaya bagi kesehatan.
“Setiap tahun, jumlah kematian akibat merokok terus meningkat. Sehingga anak perlu diberikan pemahaman bahaya merokok. Kita ingin anak-anak mengetahui bahaya merokok sehingga dia tidak merokok, saat dia dewasa,” katanya.
Talkshow ini, kata dia, sebagai sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya merokok bagi kesehatan. Orang yang sudah kecanduan merokok sulit dihentikan karena mengalami kecanduan.
Dokter Yuyun Ayu Apriyanti dari Puskesmas Lumpue, mengatakan, saat ini Indonesia menjadi negara terbanyak perokok di dunia setelah Cina dan India. Sekitar sepertiga penduduk Indonesia perokok dan 50 persen adalah berusia 11-20 tahun.
Ia mengajak, anak didik agar tidak merokok dan menjauhi perokok. Sebatang rokok mengandung sekitar 4.000 bahan kimia beracun. Selain itu, rokok mengandung tar, nikotin arsenik, karbonmonoksida, dan zat berbahaya lainnya.
Menurut dokter Yuyun, jika tar mengendap di paru-paru, maka paru-paru gampang terkena asma dan bronkihitis sehingga kanker paru-paru. Nikotin membuat kita mengalami kecanduan, Nikotin bekerja di sistem saraf pusaf. Perokok selalu ingin mencoba merokok.
“Banyak penyakit yang bisa muncul akibat merokok seperti kanker mulut, kanker paru-paru, kanker ginjal, impoten, asma, gangguan saluran pencernaan, kanker lambung, serangan jantung, strok, dan masih banyak lagi kata dia.
Saat tar mengalir dalam sistem peredaran darah, kata dia, maka bisa memaksa jantung untuk memompa darah lebih kuat sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dalam tubuh.
Kandungan karbon menoksida dalam rokok bisa meningkatkan kekentalan darah sehingga menyebabkan tekanan darah. Di samping itu, karbon monoksida juga mudah berikatan dengan hemoglobin dalam darah.
Akibatnya bisa menganggu ikatan hemoglobin dengan oksigen yang dibutuhkan tubuh. Tubuh pun bekerja lebih keras untuk bisa mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh.
Selain itu, kata dia, merokok bisa menyebabkan kelainan alat vital seperti impoten, produksi sperma menurun dan tak bisa memiliki keturunan. Ibu hamil bisa menyebabkan keguguran dan kelahiran bayi dengan berat badan rendah. ” Alangkah tidak sadarnya para perokok, bisa menyakiti temannya yang menghirup asap rokok. Perokok pasif lebih berbahaya, ia bisa menghirup asap rokok kapanpun dan dimana saja. Mari selamatkan anak kita dari bahaya rokok,” katanya.
Cara menghindari agar anak-anak tidak menjadi perokok, kata dia, yakni tidak bergaul dengan perokok. Jika bergaul dengan perokok,aka gampang dipengaruhi sehingga mereka akhirnya ikut-ikutan merokok.
“Jangan takut dianggap tidak keren jika tidak merokok. Orang tidak merokok badannya lebih sehat, konsentrasi belajar lebih baik, aktivitas fisiknya lebih baik, cerdas, kulitnya bagus, dan lebih cantik,” ungkapnya. (Udin)
Editor : Supardi