PAREPARE — Fenomena kelangkaan gas elpiji 3 kg yang terjadi beberapa pekan terakhir akhirnya direspon oleh Pertamina, bersama pihak terkait Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Parepare, dengan menggelar operasi pasar untuk menormalkan elpiji 3 kg.
Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdag Parepare, Ira Irawaty, Kamis 2 Agustus 2018.
“Pihak kami sudah bertemu dengan Pertamina. Kami meminta adanya penambahan kuota gas untuk Parepare, tapi pihak Pertamina memilih untuk melakukan operasi pasar karena menganggap kuota gas di Parepare lebih dari cukup,” ungkapnya.
Meski demikian, kelangkaan gas elpiji 3 kg diduga karena ada oknum-oknum spekulan yang bermain menjual gas ke daerah lain.
“Itu masih dugaan. Kami belum bisa memastikan apa benar penyebab kelangkaan karena hal itu,” katanya.
Sementara, Sekretaris Disdag, Bahar mengatakan operasi pasar ini akan digelar di empat kecamatan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.500 per tabung.
“Karena langka, biasanya dijual Rp20 ribu hingga Rp30 ribu. Jadi dengan adanya operasi pasar akan dijual sesuai harga standar,” terang Bahar.
“Tentunya, mereka harus membawa KTP atau KK saat akan membeli. Kalau tidak membawa, tidak bisa membeli. Untuk saat ini kami belum mengetahui berapa kuota yang diberikan saat operasi pasar, besok baru bisa diketahui,” pungkas Bahar. (Udin)
Editor : Editor : Supardi