PAREPARE — Sekolah Dasar Negeri (SDN 11) Kota Parepare, Sulawesi Selatan, kembali disegel oleh ahli waris pemilik lahan. Akibatnya Proses belajar mengajar terpaksa harus dilakukan di lantai.
“Kami terpaksa harus melaksanakan proses belajar mengajar di lantai, di luar ruang kelas. Padahal di luar dekat kami mengajar saat ini tentu kami anggap kurang baik karena dekat dari selokan dan tempat sampah, tetapi mau di apa lagi, dari pada anak-anak tidak belajar.” Kata Muhammad Amin, Guru Matematika SDN 11 Kota Parepare ini pada Jumat (20/07/2018) kemarin.
Ini merupakan pemandangan yang sangat miris, di hari kelima sekolah, para pelajar terpaksa harus belajar dilantai. Menurut para guru, jika pelajar belajar dilantai, pelajar tidak bisa berkosentrasi dalam menerima pelajaran.
Menurut ahli waris lahan SDN 11 Kota Parepare, Syahrir, pihaknya bosan terus menerus di janji oleh Pemerintah Kota Parepare hingga sekolah Dasar Negeri 11 kembali disegel ahli waris yang ke empat kalinya.
“Kali ini Uangnya Sudah ada, namun menurut pihak Bank dan Pertanahan, uangnya tidak akan cair jika Walikota Parepare belum menyetujui pencairan pembayaran lahan itu,” Ungkap Syahrir, Ahli waris.
Bahkan pihak ahli waris mengancam akan membongkar Sekolah SDN 11 Parepare tersebut,yang berada di kota yang bertajuk Peduli ini. Jika dalam waktu dekat, Jikalau Walikota Parepare, Taufan Pawe, tidak menandatangani persetujuan pembayaran lahan itu.
Sesuai hasil pantauan Media ini, Pada hari ini Sabtu (21/07/2018), pintu gerbang SDN 11 Parepare terpalang oleh Ranting Bambu,Kayu dan Balok, sehingga menyulitkan para Guru dan murid untuk masuk kesekolah, jalan satu-satunya adalah membongkar pagar tembok yang berada di dekat Kamar kecil (WC), sebagai jalan darurat agar para Guru dan murid dapat masuk Kesekolah tersebut.
Penulis : Udin
Editor : Muh. Asdar